Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"N219 Jadi Sumbangsih Terakhir 'Engineer' Dirgantara Indonesia di Era Awal"

Kompas.com - 11/12/2015, 06:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia secara resmi telah memperkenalkan pesawat N219 di Bandung, Rabu (10/12/2015).

Menurut Utusan Khusus Indonesia untuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Indroyono Soesilo, pesawat N219 menjadi bukti berlanjutnya kemampuan insinyur Indonesia dalam teknologi penerbangan.

"N219 sekaligus menjadi sumbangsih terakhir engineer dirgantara Indonesia di era awal, dari 1970an dan 1980an," kata Indroyono, saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (10/12/2015).

Indroyono melanjutkan, N219 memang didesain sebagai pesawat yang cocok untuk antarpulau. Ini disesuaikan dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan.

"Ini rancang bangunnya buatan asli Indonesia. System integrity, navigasi, dan lainnya," kata Indroyono.

Meski dianggap sebagai sumbangsih terakhir insinyur Indonesia di era awal, namun Indroyono berharap proses "kaderisasi" dan transfer ilmu terus berjalan di PT DI.

Indroyono juga berharap lulusan PT DI yang kini menjadi diaspora dan tersebar bekerja di perusahaan pembuat pesawat top seperti Boeing, Bombardier, Bell, atau ATR, menurunkan kemampuannya ke junior mereka di PT DI.

Apalagi, para insinyur yang kini menjadi diaspora Indonesia di luar negeri itu banyak yang menjadi ahli spesialis dalam teknologi penerbangan.

"Harus diturunkan ke yang muda. Kalau tidak, kemampuan Indonesia bikin pesawat terbang akan habis," tutur mantan Menteri Koordinator Kemaritiman itu. 

"Kalau tidak diturunkan, kemampuan rancang bangun bangsa kita akan hilang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com