Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan: Soal Helikopter VVIP, Saya Ikut Arahan Presiden

Kompas.com - 02/12/2015, 06:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu menegaskan bahwa pembelian helikopter VVIP sudah ada dalam rencana strategis khususnya TNI Angkatan Udara dan akan mengikuti sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Sebagai pembantu Presiden, saya ikut dan loyal pada arahan dan harapan Presiden yang juga Panglima Tertinggi TNI. Karena Beliau juga yang akan menggunakan helikopter dalam menunjang semangat kerja Beliau yang turun langsung melihat progres pembangunan di daerah. Kemenhan hanya bisa memberikan pertimbangan," kata Ryamizard, seperti dikutip Antara, Selasa (1/12/2015) malam.

Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden, perencanaan dan pengadaan alutsita diputuskan oleh Kementerian Pertahanan.

Perdebatan soal jenis helikopter VVIP yang dibeli pada akhirnya harus melewati proses TEP (Tim Evaluasi Pengadaan) di Kemenhan.

"Kami dengarkan masukan dan pertimbangan semua pihak. Ini kan masih tahun depan," kata dia.

Ia menekankan, helikopter VVIP akan memerhatikan segala aspek seperti keselamatan, fleksibilitas, dan kenyamanan.

Menhan mengungkapkan, kebutuhan helikopter bukan hanya helikopter VVIP saja, tapi juga kebutuhan heli serbu dan heli angkut berat. 

"Fokus kami saat ini menunggu pengesahan Blue Book Khusus dan kajian dari Bappenas atas usulan PLN / PDN yang kami ajukan. Mudah-mudahkan segera diputuskan Bappenas agar 2016 bisa dilakukan pengadaan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan dan mengawal kedaulatan NKRI," kata Ryamizard.

Kontroversi pembelian pesawat helikopter VVIP yang akan dipergunakan Presiden Jokowi maupun Wapres Jusuf Kalla dalam kunjungan-kunjungan kerjanya menimbulkan perbedaan pendapat antara PT Dirgantara Indonesia, Komisi 1 DPR RI, dan TNI Angkatan Udara.

Kepala Staf TNI AU Agus Supriatna menginginkan pembelian helikopter VVIP Agusta AW101 buatan Inggris dan Italia, PT Dirgantara Indonesia (DI) bersikukuh agar Kementerian Pertahanan membeli helikopter buatan kerja sama PT DI dengan Airbus.

Presiden Jokowi sendiri dalam sebuah kesempatan mengungkapkan bahwa penggunaan helikopter dalam kegiatannya hanya 1-2 kali dalam sebulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com