JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum berharap agar distribusi logistik pemilihan kepala daerah di Kabupaten Yahukimo, Papua, tidak terkendala cuaca.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, distribusi di wilayah pegunungan tersebut sering terhambat oleh cuaca buruk.
Tahun lalu, misalnya, daerah tersebut terpaksa melakukan pemilu susulan karena ada kendala pengiriman logistik Pemilu Presiden 2014.
(Baca Masalah Logistik, 9 Distrik di Yahukimo Belum Gelar Pencoblosan)
Kepala Bagian Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pemilu Biro Logistik KPU Susila Hery Prabawa mengatakan, logistik pilkada di Yahukimo telah dikirim dua hari lalu.
"Dikhawatirkan sih, kembali ke Yahukimo. Itu yang paling sulit. Laporan terakhir sudah jalan 2-3 hari lalu," utur Hery di Kantor KPU Pusat Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2015).
Untuk mengantisipasi hambatan cuaca dan sulitnya distribusi ke wilayah kepulauan, KPU setempat bekerja sama dengan polisi perairan yang memiliki perlengkapan lebih komplet.
Kesulitan distribusi juga terjadi di wilayah kepulauan. Di Nusa Tenggara Barat, misalnya, pengiriman logistik harus dilakukan dengan berjalan kaki.
"Menyeberang 1,5 jam, jalan kaki naik gunung ke TPS itu lima jam. Saya ingin telusuri sulitnya distribusi itu," kata Hery.
Meski demikian, ia yakin bahwa logistik pilkada akan beres sebelum hari pencoblosan pada 9 Desember 2015 ke daerah akan berjalan lancar. Paling lambat, logistik sudah didistribusikan pada Jumat (20/11/2015).
Distribusi dari tempat percetakan ke kabupaten pun, menurut dia, cenderung lancar. Kesulitan seringkali dihadapi dalam perjalanan menuju daerah-daerah TPS.
Salah satu kendala yang menghambat distribusi logistik pada pemilu lalu, menurut Hery, adalah kecelakaan truk pengangkut logistik di Aceh. Truk tersebut terperosok ke dalam jurang.
Untuk kejadian semacam itu, kata Hery, logistik dapat ditukar dengan yang baru. Waktunya tidak menjadi kendala meskipun sudah mepet.
"Kalau kecelakaan, rusak, logistiknya akan ditukar dengan yang baru. Buktinya lancar-lancar saja. Tidak ada pemilu yang ditunda, kan?" kata Hery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.