Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Pengelolaan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Kompas.com - 04/11/2015, 20:05 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta agar pencabutan subsidi listrik dikalkulasi sehingga tepat sasaran. Ia tidak ingin kebijakan itu menimbulkan masalah bagi masyarakat.

"Perlu betul-betul kita hitung sehingga jangan sampai nantinya tarif dasar listrik ini menjadi masalah di masyarakat," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Pemerintah ingin terus melakukan perbaikan pengelolaan berbagai subsidi, termasuk subsidi energi. Saat ini, pengguna listrik 450 VA dan 900 VA masih mendapat subsidi masing-masing Rp 1.047/kWh dan 874/kWh.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat jumlah pelanggan yang memasang listrik kapasitas 450 VA dan 900 VA sebanyak 43 juta.

Padahal, dalam laporan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang bersumber dari Badan Pusat Statistik, menyebutkan bahwa jumlah keluarga miskin 15,5 juta dan rentan miskin 9,5 juta keluarga.

Untuk itu, Presiden meminta ada pencocokan data antara pengguna listrik 450 VA dan 900 VA dengan data keluarga miskin dan rentan miskin.

"Langkah rekonsiliasi data ini penting dilakukan agar kebijakan subsidi listrik benar-benar tepat sasaran," ujarnya.

Presiden meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan PLN segera mengalkulasi opsi-opsi pengalihan subsidi, termasuk dampak pengalihan subsidi ini.

Selain itu, Jokowi juga meminta subsidi dapat diberikan kepada usaha mikro, kecil dan menengah.

"Kalkulasi perlu dihitung dengan cermat sehingga pengalihan subsidi tarif dasar listrik tidak menjadi beban bagi masyarakat miskin dan rentan miskin," ucap Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com