JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi I DPR, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, menyesalkan sikap oknum anggota Kostrad TNI berinisial Serda YH yang menembak seorang warga sipil hingga tewas.
Dia menyarankan TNI mengecek lagi kondisi psikologis semua anggotanya agar kejadian serupa tak lagi terulang.
"Saya sarankan, aparat intelijen di TNI itu harus psikotes lagi, masa baru disenggol langsung angkat senjata, ini jadi pertanyaan," kata Hasanuddin saat dihubungi, Rabu (4/11/2015).
Tentara, lanjut Hasanuddin, seharusnya tidak bersikap emosional dan bisa menahan diri. TNI seharusnya berperan menjaga keamanan masyarakat, bukan menebar teror dan ketakutan. (Baca: Penembakan Tukang Ojek di Cibinong oleh Anggota TNI Dikecam)
"Dia lulus enggak psikotes selama pendidikan? Daya mentalnya diuji lulus enggak itu? Apakah dia lewatin ketentuan pelatihan itu atau tidak?" ucap mantan Sekretaris Militer itu.
Selain itu, Hasanuddin juga mendorong agar ada aturan yang ketat mengenai penggunaan senjata. Saat bertugas, kata dia, anggota TNI tentu harus membawa senjata. Namun, setelah selesai menjalankan tugasnya, senjata itu harus dikembalikan.
"Untuk kejadian ini, pelaku harus dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Ini harus ada hukuman tambahan berupa pemecatan," kata politisi PDI-P ini.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya memastikan bahwa Serda YH akan dipecat dari kesatuan TNI. (Baca: Panglima TNI Pastikan Pemecatan Oknum TNI yang Tembak Mati Pengojek)
Gatot menuturkan, sanksi untuk Serda YH hanya dapat ditentukan oleh pengadilan militer. Namun, ia memastikan akan memberi sanksi tambahan berupa pemecatan. (Baca: Panglima TNI Janji Peradilan Militer Terbuka untuk Masyarakat)
"Saya tidak pernah bicara sanksi, tetapi kami pastikan ada hukuman tambahan, pemecatan," kata Gatot.
Serda YH menembak mati Japra (40), seorang tukang ojek yang biasa mangkal di Cibinong. Kejadian itu terjadi di Jalan Mayor Oking, tepatnya di depan SPBU Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor. (Baca: Oknum Kostrad Tembak Warga di Cibinong karena Mobilnya Diserempet)
Berdasarkan keterangan saksi, Fuad, pelaku datang dari arah Cibinong menuju arah Sentul. Saat pelaku hendak berputar balik, sepeda motor yang dikendarai korban menyalip dari arah kiri sehingga menghalangi laju kendaraan pelaku.Tak terima, pelaku kemudian memberhentikan korban tepat di depan SPBU Ciriung, Cibinong, dan terlibat adu mulut dan saling dorong di antara keduanya.
Fuad melanjutkan, tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api jenis FN dan menembak bagian kepala korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.