Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Minta PMN untuk BUMN Dievaluasi

Kompas.com - 30/10/2015, 05:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Golkar meminta agar alokasi penyertaan modal negara (PMN) untuk BUMN dievaluasi.

Dalam pandangan Golkar, hingga kini target pajak dan penerimaan BUMN belum tercapai. (baca: Ini Pandangan Mini dan Tunturan Fraksi Gerindra Terhadap RAPBN 2016)

"Fraksi Golkar meminta untuk dialokasikan ke program prorakyat seperti dana desa Rp 1 miliar per desa, subsidi bunga untuk UMKM atau peningkatan subsidi pupuk," kata anggota Fraksi Golkar Firmandez, saat membacakan pandangan mini fraksi dalam rapat kerja antara Badan Anggaran dengan pemerintah, Kamis (29/10/2015) malam.

Selain itu, sebagai inisiator anggaran dana desa, Golkar mengingatkan pengawasan penggunaan dana desa yang ketat dan cermat agar tidak dimanfaatkan untuk tujuan politik tertentu dan berpotensi sebagai lahan korupsi baru. (baca: Ucapan Bung Karno dan Catatan PDI-P atas RAPBN 2016)

Lebih jauh, Firmandez mengatakan, Golkar menilai, politik anggaran RAPBN 2016 kurang prorakyat. Hal itu terlihat dari pemasukan pajak turun, tetapi pos pengeluaran membengkak. Pada sisi lain, kesejahteraan rakyat menurun dan pengangguran meningkat.

"Kami juga meminta agar penyelesaian utang luar negeri yang jatuh tempo. Sehingga pelaksanaan APBN 2016 harus sungguh-sungguh dan terkontrol," ujarnya.

Sementara itu, dalam hal energi, Golkar mengingatkan, pemerintah selama ini belum berupaya untuk mengalihkan penggunaan BBM masyarkat. Pemerintah juga dinilai belum melakukan riset untuk mengembangkan energi terbarukan.

Terakhir, ia mengingatkan soal target penerimaan pajak yang hanya mencapi 57 persen dari target Rp 1.295 triliun. Golkar meminta pemerintah mengubah pagu anggaran total sehingga lebih realistis dan dapat diterima akal sehat.

"Kalau pemerintah tidak melakukan akan menyebabkan defisit anggaran membengkak. Kalau defisit ditutup dengan hutang maka membahayakan dalam hal rasio hutang dan bisa melanggar UU," kata Firmandez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com