JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bencana asap tak akan mengganggu persiapan pemilihan kepala daerah serentak yang rencananya digelar pada Desember mendatang.
Kendati demikian, pemerintah tetap melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengantisipasi bencana yang sedikitnya berdampak terhadap 43 juta penduduk tersebut.
"Enggak. Pilkada kan distribusi bahan kan enggak terganggu, membikin TPS (tempat pemungutan suara) kan tidak terganggu, mencetak surat suara kan tidak terganggu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (26/10/2015).
Kendati demikian, diakui Kalla, proses kampanye calon kepala daerah yang dilakukan di ruangan terbuka kemungkinan terganggu asap kebakaran lahan. Akan tetapi, menurut dia, secara umum bencana ini belum mengganggu proses persiapan pilkada.
"Kampanye ya memang juga tentu agak menurun, ya enggak apa-apa, baguslah. (Bisa) lewat TV, radio, kan tidak terganggu. Jadi tidak apa-apa, nyoblos juga tidak terganggu kan, masih bisa lihat," ujar Kalla.
Wapres juga membenarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang menyebutkan bahwa asap tipis sudah bergerak hingga ke Jakarta dan sekitarnya. Menurut Kalla, kebakaran lahan tahun ini diperparah adanya gelombang panas atau El Nino.
Belajar dari pengalaman ini, Wapres menyampaikan bahwa pemerintahan menilai perlunya dilakukan restorasi gambut yang mengembalikan fungsi gambut sebagai upaya pencegahan kebakaran lahan ke depannya.
Apalagi, menurut dia, Indonesia adalah negara dengan lahan gambut terluas nomor tiga sedunia.
"Ini upaya jangka panjang, tadi kita sudah bicara dengan Pak Luhut, ini harus dikerjakan bersamaan baru bisa. Kalau hanya penyelesaian asap akibat kemarau, akibat angin, enggak keras terbang juga itu api. Jadi memang bukan pekerjaan yang mudah," ujar Wapres.
Terkait upaya restorasi gambut, pemerintah segera menggelar konferensi yang mengundang para ahli baik dari dalam maupun luar negeri. Melalui konferensi ini, pemerintah mencari masukan akademisi tentang cara melakukan restorasi gambut yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.