Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi "Smart Region", Kepala Daerah Ditantang untuk Kreatif dan Inovatif

Kompas.com - 20/10/2015, 21:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daerah pintar atau Smart City tak selalu daerah yang memiliki kekayaan alam potensial, sumber daya yang banyak, dan tempat khas yang menjadi daya tarik pengunjung. Menurut CEO Citiasia Farid Subkhan, daerah pintar adalah tempat yang bisa dikembangkan untuk menjari kawasan yang inovatif dan kreatif.

Oleh karena itu, kata Farid, dibutuhkan kepala daerah yang mampu memanfaatkan potensial yang dimiliki daerahnya dan mengembangkan inovasi berbasis teknologi.

"Daerah pintar tidak hanya secara fisik menarik. Ada daerah kecil, kepala daerahnya inovatif, kreatif, dia bisa datangkan investasi miliaran rupiah," ujar Farid dalam konferensi pers Indonesia Smart Nation Award di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Farid mengatakan, ada beberapa daerah yang memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang rendah. Namun, kepala daerahnya kreatif sehingga mampu melibatkan masyarakatnya membuat inovasi yang mempu menghasilkan keuntungan besar bagi daerahnya.

Semestinya, kata dia, pengembangan daerah tidak hanya terpaku pada APBD. "Kalau hanya andalkan APBD, kapan bisa maju? Sampai kita mati, anak cucu belum tentu menikmati," kata Farid.

Oleh karena itu, Citiasia bersama Indosat dan Datacomm mengadakan penghargaan bagi daerah yang mampu mengembangkan inovasi dan dapat berkontribusi bagi daerahnya.

Sebanyak 45 daerah dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota masuk ke dalam nominasi ISNA 2015. Adapun sembilan daerah terbaik akan mendapatkan dukungan teknologi dan pendampingan "Smart Region City".

Menurut Farid, untuk mewujudkan daerah pintar, harus dibangun dulu kesiapan daerah dengan membangun dan mengembangkan infrastruktur fisik, digital, dan sosial. Terutama untuk mendukung efektifitas komunikasi.

"Dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses layanan yang diberikan oleh pemerintahnya melalui teknologi telekomunikasi, maka 'Smart Region' akan semakin cepat terwujud," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com