Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansus Pelindo II Janji Tak Terjebak Kepentingan Politik

Kompas.com - 19/10/2015, 21:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus Angket Pelindo II, Teguh Juwarno, meyakini pansus akan bekerja secara objektif untuk tujuan pembenahan internal Pelindo II sebagai Badan Usaha Milik Negara, agar pengelolaannya sesuai dengan tata perusahaan yang baik. Dia menjamin pansus ini tidak akan terjebak dalam kepentingan politik, apalagi menyasar kepada orang per orang.  

"Tugas Pansus untuk membedah secara obyektif agar pengelolaan BUMN benar-benar dilaksanakan sesuai tata kelola yang benar," kata Teguh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Dia menegaskan, kerja Pansus berangkat dalam kerangka obyektif, yaitu karena diduga telah terjadi pelanggaran terhadap perundang-undangan. Selain itu, ada persoalan hajat hidup orang banyak dalam Pelindo II, sehingga semua fraksi sepakat membentuk pansus untuk melakukan pembenahan.

"Semua fraksi sepakat bahwa diduga terjadi pelanggaran, apakah itu dalam bentuk arogansi Direktur Umum Pelindo II atau terkait serikat pekerjanya," ujar dia.

Politisi Partai Amanat Nasional ini menegaskan, tujuan keberadaan BUMN yang mengacu pada UUD 1945 adalah dikelola sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Apalagi Pelindo II yang membawahi pelabuhan, adalah "mulut" bagi negara sehingga sangat strategis posisinya.

"Kami ingin tahu apakah dalam 'mulut' itu jangan-jangan ada sariawan lalu kami melihat dengan diagnosis dengan dibersihkan melalui Pansus Pelindo II," katanya.

Menurut dia, untuk mengungkap semua hal yang tak beres di internal Pelindo II, maka tiap rapat Pansus harus berlangsung terbuka agar publik bisa tahu dan memantau perkembangannya. Dalam waktu dekat, dia mengatakan, Pansus segera menetapkan siapa saja yang akan diundang untuk dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com