Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Tak Masalah jika Jokowi Beri Kursi Menteri ke PAN

Kompas.com - 17/10/2015, 15:03 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Hanura di DPR Nurdin Tampubolon menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo jika memang ingin memberikan kursi kabinet kepada Partai Amanat Nasional.

Namun, dia berharap kader PAN yang dipilih merupakan profesional di bidangnya. Perombakan kabinet bukan hanya karena bagi-bagi kekuasaan.

"Kalau memang Presiden menemukan kader di PAN yang mampu membantu pemerintahan, menggerakkan bidang ekonomi, kita oke," kata Nurdin kepada Kompas.com, Minggu (17/10/2015).

Nurdin menjelaskan, PAN memutuskan bergabung dengan pemerintah atas lobi-lobi yang dilakukan oleh parpol Koalisi Indonesia Hebat, termasuk Ketua Umum Partai Hanura Wiranto. (Baca: Pemberian Kursi Menteri Dinilai Bisa Mengikat PAN di Pemerintahan)

Tujuannya agar seluruh program pemerintah bisa didukung oleh DPR. Namun, bukan berarti hal tersebut membuat Presiden melakukan praktik bagi-bagi kekuasaan.

"Semuanya harus berdasarkan profesionalisme," ujarnya. (Baca: Apakah Para Menteri Masih Ingat Nawacita?)

Nurdin pun tak masalah jika kader PAN nantinya akan menggantikan jabatan yang diemban oleh kader Hanura di kabinet. Hanura saat ini memiliki dua menteri di kabinet kerja, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi serta Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Tetap kita serahkan kepada Presiden, bukan kita yang menentukan. Sesuai konstitusi kita, itu adalah hak prerogatif Presiden," ucapnya.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya menilai, setahun kinerja pemerintahan masih belum maksimal. (Baca: Rakyat Tak Puas Kinerja Kabinet, PAN Siapkan Menteri)

Sebagai partai yang baru masuk mendukung pemerintahan, PAN siap untuk membantu, salah satunya dengan menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri dalam Kabinet Kerja.

"Rakyat tidak puas dari ekspektasi selama ini, baik dari sisi ekonomi, penegakan hukum, dan bidang politik," kata Yandri saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com