Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Sebut Salim Kancil Sempat Lapor Polsek karena Diancam Dibunuh

Kompas.com - 06/10/2015, 04:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR John Kennedy Aziz melihat adanya pembiaran penyelidikan dalam kasus pembunuhan aktivis petani yang menolak tambang di Lumajang, Salim Kancil. Hal tersebut mengacu pada tidak adanya tindak lanjut yang diberikan terhadap laporan ancaman pembunuhan yang diterima Salim Kancil, sebelum pembunuhan terjadi.

John Kennedy menambahkan, tindak lanjut tersebut salah satunya bisa dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Sehingga, pembunuhan sadis tersebut tidak akan terjadi.

"Saya mengatakan secara ekstrem, negara tidak ada di situ. Dibiarkan dianya (Salim Kancil)," kata John Kennedy, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senin (5/10/2015).

Sekitar 10-15 hari sebelum dibunuh, Salim Kancil disebut John Kennedy telah melaporkan ke polsek tentang adanya ancaman pembunuhan terhadap dirinya. Namun, menurut John Kennedy, entah atas dasar pertimbangan apa, laporan ancaman tersebut tidak digubris oleh pihak kepolisian, hingga akhirnya pembunuhan terjadi.

Penyiksaan terhadap Salim Kancil dilakukan kurang lebih satu setengah jam kemudian. John Kennedy menilai sangat tidak wajar jika polisi tidak mengetahui kejadian tersebut.

Satu setengah jam berlangsungnya penyiksaan itu. Dan penyiksaan itu, seperti Pak Tosan (rekan Salim), itu disiksanya di balai desa, di pendopo desa. Kemudian dibawa keluar dan rumah kepala desa berdekatan dengan balai desa," ujar John.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan di pendopo bupati Lumajang, John Kennedy mengatakan, pihaknya meminta supaya dilakukan pemeriksaan tidak hanya berhenti di kepala desa tapi juga kapolres periode sebelumnya. Sebab, Kapolres sekarang baru menjabat, dan kejadian Salim Kancil terjadi satu hari setelah ia dilantik. "Dia tidak tahu apa-apa," ucap John Kennedy.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, kapolres tersebut lah yang tidak menindaklanjuti laporan ancaman Salim Kancil. Karenanya hal ini perlu ditindaklanjuti untuk memastikan siapa saja oknum yang terlibat. "

Ini kerjaan polisi untuk menindaklanjuti. Makanya kita minta, minimal kapolres atau kapolsek sebelum ini (diperiksa). Kapolres dan kapolseknya baru. Coba ditindaklanjuti," kata John Kennedy.

Kompas TV Saksi Pembunuhan Salim Kancil Dijaga Aparat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com