NEW YORK, KOMPAS.com - Pasukan perdamaian Indonesia yang bergabung di PBB pada empat tahun lagi akan ditingkatkan jumlahnya menjadi 4.000 orang prajurit TNI dan Polri. Kenaikan jumlah pasukan perdamaian tersebut, selain karena untuk mengantisipasi situasi dunia yang kerap berkecamuk, juga karena tuntutan dari negara-negara akan kebutuhan dan pentingnya pasukan perdamaian.
Hal itu dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berpidato di hadapan para pemimpin dunia di Peacekeeping Summit di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Senin (28/9) sore waktu setempat.
"Sekarang ini, jumlah pasukan perdamaian Indonesia baru berjumlah 2.730 orang prajurit TNI dan Polri. Mereka bertugas dalam misi perdamaian PBB di 9 wilayan konflik," ujar Wapres Kalla tanpa merinci tempat penugasan pasukan perdamaian RI.
Saat menyampaikan pidato, Wapres Kalla didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Perwakilan Tetap RI di PBB Desra Percaya dan pejabat lainnya.
"Tetapi yang penting sekarang sebenarnya bukan jumlah pasukan perdamaian yang diperbesar, bagaimana kita mencegah terjadinya konflik-konflik di negara maupun antarnegara di dunia. Kita semua harus bekerja keras mencegah terjadinya konflik tersebut dengan memberikan rasa keadilan sosial, ekonomi dan pembangunan yang lebih baik, dan partisipasi dalam politik dan tata kelola yang baik," ujar Wapres Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.