Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Adnan Buyung Membela Koruptor hingga Terpidana Kasus Terorisme

Kompas.com - 24/09/2015, 12:09 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara senior Adnan Buyung Nasution tutup usia pada Rabu (23/9/2015). Selain dikenal sebagai seorang aktivis pejuang hukum, pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta itu juga dikenal sebagai pengacara yang sering membela tersangka dalam berbagai kasus kejahatan, mulai dari korupsi hingga terorisme.

Pilihannya dalam memberikan setiap pendampingan hukum yang tidak pandang bulu itu sering kali menuai kritik. Debat panjang hingga adu argumentasi sering terjadi antara Adnan dan para anak didiknya di LBH.

Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Alvon Kurnia Palma menceritakan pengalamannya saat pernah berbeda pendapat dari Adnan. "Saya sering berdebat saat beliau membela Anas (Urbaningrum), membela Gayus (Tambunan). Saya bilang, 'Abang buat apa membela koruptor, yang jelas-jelas melakukan kejahatan?'," ujar Alvon.

Menurut Alvon, konsistensi idealisme Adnan itu membuatnya bersedia memberikan pendampingan hukum tanpa membedakan status hukum dari orang yang dibela. Adnan meyakini bahwa ada hak-hak yang dilanggar dalam setiap kasus hukum yang ditangani, misalnya prinsip fair trial yang sering diabaikan.

"Bang Adnan konsisten terhadap pandangannya bahwa setiap individu, sekalipun seorang penjahat, berhak mendapat perlakuan hukum yang sama. Dia (Adnan) tidak penting populer, yang utama adalah konsisten terhadap idealisme," kata Alvon.

Setidaknya, ada beberapa kasus besar yang pernah ditangani Adnan. Ia pernah membela terpidana kasus terorisme, pemimpin Pondok Pesantren Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir. Selain itu, Adanan juga membela Gayus Tambunan, mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, yang terlibat dalam kasus rekayasa pajak. Gayus divonis 12 tahun penjara dalam perkara mafia pajak.

Adnan juga menjadi pengacara bagi mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek Hambalang. Ia juga mendampingi Tubagus Chaeri Wardana atau Wawan, adik Gubernur Banten Atut Chosiyah, yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com