Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Merasa Berutang Budi kepada Surya Paloh

Kompas.com - 22/09/2015, 23:14 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa berutang budi kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang selalu mendukungnya dalam setiap pemilihan umum. Kalla menyebut Paloh sebagai sahabatnya dalam keadaan apa pun.

"Saya selalu berutang karena dia (Paloh) tetap mendukung saya, terus-menerus," kata Kalla saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem di Jakarta Convention Center, Selasa (22/9/2015).

Hadir dalam acara ini, Surya Paloh beserta petinggi DPP Partai Nasdem. Acara juga dihadiri sejumlah pimpinan partai politik yang diundang dalam Rakernas Nasdem tersebut. Sebelum mendirikan Partai Nasdem, Paloh bersama-sama dengan Kalla berkecimpung di Partai Golkar.

Surya Paloh lalu meninggalkan Golkar pada 2011, dan membentuk Nasdem setelah kecewa terhadap kepemimpinan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar. Meskipun tidak lagi berada dalam satu partai, Kalla mengakui bahwa Paloh selalu mendukung langkah politik Kalla.

Hingga kini, Kalla tiga kali mengikuti pemilihan umum, yakni pada 2004 saat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono, pada 2009 ketika Kalla mencalonkan diri sebagai presiden dengan menggandeng Wiranto, serta pada 2014 ketika ia menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo.

"Pada 2009, kita tahu bahwa kemungkinan menang tidak besar, tetapi tetap maju karena harga diri partai kita jaga. Masa, partai besar nggak ada calonnya? Terakhir, dengan dukungan Nasdem, saya ikut lagi dan bisa berdiri di sini, dengan PDI-P dan PKB tentunya," kata Kalla.

Dalam acara rakernas yang sama, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Nasdem Enggartiasto Lukito mengibaratkan hubungan antara Kalla dan Paloh dwi-tunggal yang tak dapat dipisahkan.

Menurut Enggar, kerja sama yang dibangun antara Kalla dan Paloh sedianya menjadi contoh bagi 255 calon kepala daerah yang diusung Nasdem saat pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Setiap calon diharapkan dapat saling membantu dan mendukung satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com