Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Anshor Minta Negara Lindungi Warga yang Beribadah Idul Adha di Tolikara

Kompas.com - 20/09/2015, 16:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid meminta negara untuk melindungi warga yang menjalankan ibadah Idul Adha di Tolikara, Papua. Idul Adha dijadwalkan jatuh pada Kamis (24/9/2015) mendatang.

Nusron berharap kericuhan yang terjadi ketika warga menunaiikan shalat Idul Fitri di Tolikara beberapa waktu lalu tidak terulang saat Idul Adha nanti. "Negara wajib melindunginya, tidak boleh dibarter dengan urusan yang lain, termasuk dengan harus dibebaskannya pelaku kerusuhan Tolikara lalu, itu urusan lain," kata Nusron saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Sabtu (19/9/2015).

Menurut dia, proses hukum terhadap pelaku tindak kekerasan yang terjadi di Tolikara saat Idul Fitri lalu harus terus berjalan. Ia juga mengingatkan bahwa beribadah sesuai dengan ajaran agama merupakan hak warga negara.

Pemerintah, menurut dia, harus mampu untuk melindungi hak warga negara dalam beribadah. Nusron juga menyoroti aksi penolakan pembangunan rumah ibadah yang masih terjadi di Indonesia.

"Kami meminta supaya pemerintah melindungi dan menjamin pembuatan tempat ibadah. Tidak boleh ada warga negara mana pun yang melarang orang untuk membuat tempat ibadah. Kami ingin ini negara Indonesia dan negara wajib melindungi," ujar Nusron.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Badrodin Haiti menyampaikan bahwa pihaknya siap menambah kekuatan pengamanan guna menjamin keamanan pelaksanaan hari raya Idul Adha di Tolikara, Papua.

Badrodin juga mengaku telah memerintahkan Kepala Kepolisian Daerah Papua untuk menyelesaikan seluruh persoalan yang ada di Tolikara, termasuk menyelesaikan proses hukum yang sedang berjalan tanpa terganggu isu yang berkembang pasca-insiden Tolikara.

Ia berharap insiden Tolikara yang terjadi saat Idul Fitri tidak terulang pada Idul Adha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com