Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pastikan Penculik 2 WNI di Papua Niugini Bukan OPM

Kompas.com - 17/09/2015, 19:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri memastikan, dua warga negara Indonesia yang hilang di Papua Niugini (PNG), bernama Sudirman (28) dan Badar (30), bukan diculik oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Kelompok penculik diperkirakan orang Indonesia," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Suharsono di kantornya, Kamis (17/9/2015).

Suharsono melanjutkan, Kapolda Papua Irjen (Pol) Paulus Waterpauw sudah berkomunikasi dengan salah seorang pimpinan OPM yang sebelumnya dituduh menculik dua WNI, yakni Jeffrey Pagawak.

"Dia (Jefrey) yang selama ini diduga pelaku sudah menghubungi Kapolda. Dia sudah bilang tidak terlibat," ujar Suharsono.

Bahkan, Jefrey mengajukan diri ke Kapolda untuk ikut membantu mencari dua WNI tersebut. Di sisi lain, Suharsono mengatakan bahwa kepolisian masih mengidentifikasi kelompok penculik dua WNI tersebut.

Suharsono mengatakan, tentara PNG telah menemukan kamp di hutan. Kamp itu diduga sebagai tempat para penculik beraktivitas sementara. Namun, pada saat ditemukan, kamp itu dalam keadaan kosong.

Sebelumnya diberitakan, kelompok bersenjata tak dikenal menyerang beberapa penebang kayu di Hutan Skofro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Rabu (9/9/2015) lalu. Dalam kejadian itu, Kuba Marmahu (38) mengalami luka tembak dan luka panah. Ia berhasil diselamatkan Pasukan Penjaga Perbatasan yang kemudian mengevakuasinya ke RS Keerom.

Berselang sehari, Sudirman dan Badar yang bekerja sebagai penebang kayu dikabarkan hilang sejak penyerangan itu. Pada hari Sabtu, 12 September, Konsulat RI di Vanimo menginformasikan bahwa dua warga negara Indonesia disandera kelompok bersenjata di wilayah PNG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com