JAKARTA, KOMPAS.com — Penembakan ruang staf khusus Menteri ESDM pada Kamis (10/9/2015) lalu diduga dilakukan dari mobil yang melintas di Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Casablanca.
"Diduga dari mobil tertutup karena polisi tak menemukan selongsong peluru," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono di kantornya, Senin (14/9/2015).
Pasca-kejadian, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di ruangan yang ditembak. Polisi hanya menemukan proyektil 9 mm seberat 8 gram dan kaca setebal 3 mm yang berlubang.
Suharsono melanjutkan, polisi lalu memeriksa JLNT yang berhadapan langsung dengan kantor yang ditembak. Namun, di area itu, polisi tak pula menemukan selongsong peluru. Bahkan, di bawah JLNT pun, polisi tak juga menemukannya.
Meski tak menemukan selongsong peluru, polisi tetap berkeyakinan ruangan ditembak dari arah JLNT. Uji balistik telah dilakukan berdasarkan hasil olah TKP.
"Setelah dilakukan uji, disimpulkan pecahnya kaca jendela itu akibat terkena anak peluru dari luar gedung," ujar Suharsono.
Kini, pihaknya menganalisis rekaman CCTV yang mengarah ke JLNT. Penembakan itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ruangan yang diduga ditembak adalah ruang staf Menteri ESDM. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu karena penghuni ruangan tengah makan siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.