Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Uji Balistik Terkait Penembakan Ruang Stafsus Menteri ESDM

Kompas.com - 14/09/2015, 15:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah menyelesaikan uji balistik terkait penembakan ruangan staf khusus Menteri ESDM. Sejumlah kesimpulan didapatkan penyidik.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono mengatakan, uji balistik dilakukan berdasarkan data olah tempat kejadian perkara (TKP), antara lain sebuah proyektil dan kaca setebal 3 mm yang berlubang diduga ditembus peluru.

"Setelah dilakukan uji, disimpulkan pecahnya kaca jendela itu akibat terkena anak peluru dari luar gedung," ujar Suharsono di kompleks Mabes Polri, Senin (14/9/2015).

Dari data lubang pada kaca itu, disimpulkan pula bahwa peluru datang dari arah jalan layang non tol (JLNT) Casablanca. Adapun, jarak tembaknya, yakni 35,830 meter, bukan 40 meter seperti yang beredar sebelumnya. (baca: Kapolda: Kantor ESDM Diduga Ditembak Pakai Pistol Rakitan dari Jarak 40 Meter)

Suharsono melanjutkan bahwa dari proyektil yang ditemukan, yakni seberat 8 gram, telah disimpulkan bahwa peluru dilepaskan dari senjata api rakitan dengan laras kaliber sepanjang 9 mm.

Suharsono mengatakan, hasil penelitian itu akan dijadikan dasar Polisi mengembangkan kasus tersebut demi menemukan pelaku. Seiring dengan uji balistik, Polisi juga telah merampungkan pemeriksaan delapan saksi. (baca: Selongsong Peluru Tak Ditemukan, Kantor Kementerian ESDM Diduga Ditembak dari Dalam Mobil)

"Pelaku belum bisa kami simpulkan. Kita lagi fokus ke pemeriksaan dan mencari bukti-bukti yang mendukung penyelidikan," ujar Suharsono.

Kejadian penembakan tersebut terjadi Kamis (10/9/2015) sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ruangan yang diduga ditembak adalah ruangan staf menteri ESDM. Tak ada korban jiwa lantaran seisi ruangan tengah makan siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com