JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah menyelesaikan uji balistik terkait penembakan ruangan staf khusus Menteri ESDM. Sejumlah kesimpulan didapatkan penyidik.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono mengatakan, uji balistik dilakukan berdasarkan data olah tempat kejadian perkara (TKP), antara lain sebuah proyektil dan kaca setebal 3 mm yang berlubang diduga ditembus peluru.
"Setelah dilakukan uji, disimpulkan pecahnya kaca jendela itu akibat terkena anak peluru dari luar gedung," ujar Suharsono di kompleks Mabes Polri, Senin (14/9/2015).
Dari data lubang pada kaca itu, disimpulkan pula bahwa peluru datang dari arah jalan layang non tol (JLNT) Casablanca. Adapun, jarak tembaknya, yakni 35,830 meter, bukan 40 meter seperti yang beredar sebelumnya. (baca: Kapolda: Kantor ESDM Diduga Ditembak Pakai Pistol Rakitan dari Jarak 40 Meter)
Suharsono melanjutkan bahwa dari proyektil yang ditemukan, yakni seberat 8 gram, telah disimpulkan bahwa peluru dilepaskan dari senjata api rakitan dengan laras kaliber sepanjang 9 mm.
Suharsono mengatakan, hasil penelitian itu akan dijadikan dasar Polisi mengembangkan kasus tersebut demi menemukan pelaku. Seiring dengan uji balistik, Polisi juga telah merampungkan pemeriksaan delapan saksi. (baca: Selongsong Peluru Tak Ditemukan, Kantor Kementerian ESDM Diduga Ditembak dari Dalam Mobil)
"Pelaku belum bisa kami simpulkan. Kita lagi fokus ke pemeriksaan dan mencari bukti-bukti yang mendukung penyelidikan," ujar Suharsono.
Kejadian penembakan tersebut terjadi Kamis (10/9/2015) sekitar pukul 12.00 WIB siang. Ruangan yang diduga ditembak adalah ruangan staf menteri ESDM. Tak ada korban jiwa lantaran seisi ruangan tengah makan siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.