Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus "Dwell Time" Chandra Johan Menyerahkan Diri ke Polisi

Kompas.com - 11/09/2015, 20:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Garindo Sejahtera Abadi, Chandra Johan, yang merupakan tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proses dwell time, menyerahkan diri ke aparat Polda Metro Jaya.

Chandra sempat masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Metro Jaya. Dia melarikan diri sampai ke Singapura. Namun, akhirnya dia menyerahkan diri secara sukarela.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, Chandra tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Dia diperiksa penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Metro Jaya.

"Dia menyerahkan diri setelah kami menerbitkan red notice. Dia diperiksa hari ini. Dia datang sekitar pukul 11.00 WIB," tutur Kombes Mohammad Iqbal ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Penyidik Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya melimpahkan berkas acara pemeriksaan (BAP) lima tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi proses dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok.

Iqbal mengatakan, berkas untuk lima tersangka kasus dwell time‎ sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta sejak awal September 2015. Menurut dia, berkas kelima tersangka itu saat ini masih diteliti jaksa penuntut umum (JPU) untuk ditentukan apakah telah memenuhi persyaratan formal dan materil.

Sejauh ini, Tim Satgas Khusus telah menetapkan enam tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi kasus dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok, di antaranya Dirjen nonaktif Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan, Kasubdit Fasilitas Ekspor dan Impor Ditjen Daglu Imam Aryanta, dan staf honorer Daglu Musafa.

Tersangka lain adalah Direktur PT Rekondisi Abadi Jaya, Hendra Sudjana alias Mingkeng, Direktur PT Garindo Sejahtera Abadi, Lusi Maryati, dan Direktur Utama PT Garindo Sejahtera Abadi, Chindra Johan. (Glery Lazuardi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com