Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Donald Trump, MKD Mulai Pemanggilan Saksi Pekan Depan

Kompas.com - 11/09/2015, 18:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon akan diproses oleh Mahkamah Kehormatan Dewan mulai Senin mendatang. Maman merupakan salah satu anggota DPR yang melaporkan Setya Novanto dan Fadli Zon ke MKD.

“Dipanggil Senin. Paling tidak Selasa, yang penting sudah running dari Senin depan,” ujar Maman, usai menjadi pembicara dalam Diskusi Publik Lingkar Demokrasi Nusantara di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Proses pemanggilan, menurut Maman, akan dimulai dari mendengarkan keterangan saksi-saksi terlebih dahulu. Namun, ia yakin MKD akan memprosesnya secara cepat. “Kayaknya MKD ingin mempercepat ini, karena kalau dibiarkan malah menggelinding,” ucap Maman.

Maman berharap kasus tersebut tidak berhenti begitu saja dan ia terus mengajak seluruh pihak untuk mendorong MKD secara profesional dan adil dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Apalagi, Maman menilai bahwa DPR sudah terpuruk dengan opini publik yang negatif.

“Target kami, apa yang dilakukan oleh Setya Novanto dan Fadli Zon itu diputuskan oleh MKD sebagai kesalahan pelanggaran kode etik,” ucap Maman.

Selain Maman, enam anggota lain yang melaporkan Setya Novanto dan Fadli Zon adalah Adian Napitupulu, Budiman Sujatmiko, Rieke Diah Pitaloka, dan Charles Honoris (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Amir Uskara (Partai Persatuan Pembangunan), dan Akbar Faizal (Partai Nasional Demokrat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com