Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenguk Kalla, Jokowi Pastikan Kesehatan dan Kesiapan Beraktivitas

Kompas.com - 10/09/2015, 10:44 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menjenguk Wakil Presiden Jusuf Kalla yang beristirahat di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2015). Kalla beristirahat di kediaman dinas setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. (Baca: Jusuf Kalla Mengaku Jalani Pemasangan Ring di Jantung)

Selama dirawat inap, Kalla menjalani pemasangan sebuah ring pada jantungnya. Menurut Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah, Presiden Jokowi sempat menanyakan kesiapan Kalla untuk kembali menjalani aktivitasnya sebagai Wapres.

"Pak Jokowi tanya, 'Pak JK sudah sehat, yakin siap bekerja?', lalu dijawab Pak JK, 'Siap'," kata Husain di rumah dinas Kalla, di Jakarta, Kamis.

Presiden Jokowi menjenguk Kalla dengan didampingi istrinya, Iriana Widodo. Ia tiba di rumah dinas Kalla lebih kurang pukul 09.15 WIB. Dalam kunjungannya itu, Presiden juga sempat berkelakar.

"Saya sudah berfirasat, pasti Pak JK pagi-pagi sudah muncul di TV, eh benar, senang saya," tutur Husain, menirukan pernyataan Jokowi.

Kalla pun menceritakan kepada Jokowi bahwa ia telah menyampaikan kepada para wartawan mengenai pemasangan ring jantung yang dijalaninya. Kalla meyakinkan bahwa pemasangan ring di jantung merupakan tindakan medis yang umum dilakukan.

"Ini 1.600 (pemasangan) per tahun orang pasang (ring di RSCM). Dokter kita jago-jago, Pak, pintar-pintar, bisa kita perkuat, jangan Singapura mulu," kata Husain, menirukan pernyataan Kalla kepada Jokowi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kalla menjalani rawat inap di RSCM sejak Rabu (9/9/2015) malam. Awalnya, ia menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, tim dokter kepresidenan menilai perlu dilakukan suatu tindakan dan meminta JK menjalani rawat inap selama satu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com