Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Bagi Sembako dan Ajak Masyarakat Makan di Istana

Kompas.com - 03/09/2015, 16:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memiliki alasan tersendiri saat melakukan blusukan membagikan sembako atau mengundang masyarakat makan ke Istana Kepresidenan. Selain ingin mendengar masukan dari masyarakat, Jokowi juga ingin memberi contoh kepada pejabat negara untuk lebih peduli dan dekat dengan masyarakat.

"Presiden ingin berdialog dengan semua lapisan masyarakat, mulai dari para ekonom hingga pedagang kaki lima, pedagang pasar," kata Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).

Teten mengungkapkan, sering kali data lebih akurat diperoleh Presiden saat berdialog dengan masyarakat. Karena itu, Jokowi tidak lekas puas dengan paparan pejabat negara dan memilih menyediakan waktu untuk turun menyerap aspirasi di lapangan.

"Misalnya, tadi menarik, dialog dengan pedagang daging di pasar. Ternyata yang diharapkan mereka adalah daging hidup, bukan (daging) beku. Daging beku kalau harganya murah juga enggak akan laku," ujar Teten.

Terkait blusukan dan membagikan sembako, kata Teten, Jokowi melakukan hal itu juga untuk menjaga kedekatannya dengan masyarakat. Di luar itu, Jokowi ingin memberikan pesan agar banyak pejabat yang mengikutinya membantu masyarakat sebagai bentuk solidaritas sosial.

"Memang tidak bisa semuanya dilakukan Presiden. Tapi kalau semua pejabat melakukan hal yang sama, ini kan contoh yang harus ditiru," ucap Teten.

Presiden Joko Widodo sempat mengundang sejumlah ekonom untuk hadir di Istana dalam rangka membicarakan isu ekonomi terkini. Selanjutnya, secara berturut-turut Jokowi mengundang pengemudi angkutan umum dan pedagang dari beberapa pasar di Jakarta untuk makan siang bersama di Jakarta.

Dalam sepekan ini, Jokowi melakukan blusukan ke beberapa titik di Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Ia selalu membagikan paket sembako, baju, dan buku saat blusukan berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com