Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KMP Yakin Tetap Solid meski Tanpa PAN

Kompas.com - 03/09/2015, 08:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kepindahan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak berpengaruh sama sekali dengan komitmen Koalisi Merah Putih (KMP). Ia menekankan, KMP akan tetap solid. (Baca: Bagi Aburizal, Sah-sah Saja PAN Pilih ke Luar dari KMP)

"KMP tetap solid meskipun PAN telah mengambil sikap seperti itu dan kita menghargai keputusan politik PAN itu," kata Muzani di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Ia menyebutkan, sejak awal, partai-partai yang tergabung dalam KMP adalah partai-partai yang memiliki kesadaran untuk tetap menjaga pemerintahan efektif dan berbagi peran. Peran itu ada yang di luar (KMP), ada yang di dalam pemerintahan. (Baca: Yenny Wahid: Pemerintah Harus Manfaatkan Dukungan PAN)

"Kesadaran ini bersifat sukarela. Komitmennya adalah komitmen perjuangan, tugas mulia kami, kami laksanakan dengan positioning seperti itu sampai sekarang. Kalau PAN berpikiran lain, KMP menghargai itu," katanya.

Terkait dengan berubahnya sikap politik PAN itu, Muzani mengaku tak menyangka. Sebab, dalam rapat dan pertemuan-pertemuan KMP terakhir, PAN masih menunjukkan komitmennya terhadap KMP. (Baca: PAN Gabung ke Pemerintah, Zulkifli Yakin Jumlah Investor Akan Meningkat)

"Tentu saja kami hargai walaupun mendadak kami mendengarnya," kata Ketua Fraksi Gerindra ini.

Ia juga mengungkapkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ingin bertemu dengan para ketua umum partai yang tergabung dalam KMP.

"Tadi Pak Zulkifli Hasan menelepon Pak Aburizal Bakrie (Ketum Partai Golkar) untuk meminta waktu bertemu dengan ketua-ketua KMP. Kemudian, karena semua ketua-ketua umum KMP sibuk, jadwal untuk bertemu belum terjadi," ujarnya.

Permintaan Zulkifli Hasan yang juga Ketua MPR RI itu, kata Muzani, adalah untuk menyampaikan perihal kepindahan PAN ke KIH. "Permintaan Pak Zulkifli itu terkait dengan PAN yang pindah ke KIH," kata Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com