Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Rakyat Mulai Khawatir Indonesia Alami Krisis

Kompas.com - 29/08/2015, 09:46 WIB
BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pemerintah bahwa rakyat di daerah mulai cemas akibat masalah domestik dan kawasan yang tidak kondusif.

"Akibat enam masalah domestik dan kawasan tidak kondusif, maka saat ini kalau kita dengarkan di daerah sudah terasa psikologis rakyat cemas dan takut Indonesia hadapi krisis," katanya di Cipanas, Jumat (28/8/2015).

Hal itu dikatakan SBY dalam acara Rapat Pleno Pengurus Pusat DPP PD dan Pendidikan Politik menghadapi pilkada serentak 2015.

SBY mengatakan, dirinya baru bepergian ke Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan bercakap-cakap dengan rakyat. Sudah terasa secara psikologis, mereka sudah mulai cemas.

Menurut dia, masyarakat sudah takut Indonesia akan mengalami krisis lagi, yang dikhawatirkan membuat masalah ekonomi, lalu menjadi masalah sosial.

"Sebagian bahkan kurang percaya bisa kita atasi ekonomi ini, dan psikologis sosial seperti itu, maka situasi sosial juga terbentuk dari ekonomi menuju sosial," ujarnya.

Menurut dia, apabila kondisi tidak kondusif itu terus berlanjut, rakyat bisa menjadi korban dan marah sehingga bisa menimbulkan ketidakstabilan.

SBY meminta pemerintah segera memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, sebagai salah satu tindakan pencegahan untuk terjadinya masalah sosial.

"Itu yang harus dicegah oleh negara dan kita semua," ujarnya.

SBY menekankan agar partainya mendukung upaya pemerintah demi mencegah terjadinya hal tersebut. Menurut dia, Partai Demokrat sangat siap bersama-sama negara mencegah hal-hal buruk itu terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com