JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ingin memperpanjang masalah tentang sebutan "rada-rada beloon" terhadap anggota parlemen. Ia meminta anggota DPR tidak tersinggung oleh ucapannya tersebut.
"Sudahlah," kata Fahri saat ditanya mengenai laporan anggota Fraksi Hanura terhadap ucapannya tersebut, Kamis (27/8/2015).
Fahri enggan menanggapi lagi perihal aduan tersebut. Adapun mengenai pembangunan tujuh proyek tersebut, Fahri menegaskan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Meski ada sejumlah fraksi yang tak sepakat, Ketua Tim Implementasi dan Reformasi Parlemen ini menegaskan bahwa pengerjaan tujuh proyek sudah sesuai mekanisme yang ada.
"Semua on the right track, by plan, bukan rencana pribadi, diketok di BURT, di Sekjen, dengan Banggar," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Fahri mengatakan, berbahaya bila DPR tidak diperkuat sebab DPR mempunyai peran penting pada era demokrasi seperti sekarang ini. "DPR ini orang baik-baik. Bantu mereka memperkuat diri. Ini pilihan rakyat, jadi kalau saya pakai 'rada-rada', jangan tersinggung. Ini teori representasi," ucap politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Anggota Fraksi Hanura, Inas Nasruloh Zubir, sebelumnya menyerahkan laporan ke sekretariat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena merasa tersinggung atas pernyataan Fahri yang menyebut bahwa anggota DPR rada-rada beloon. Ia meminta Fahri segera meminta maaf lewat media massa. (Baca: Anggota F-Hanura Tuntut Fahri Hamzah Minta Maaf soal Sebutan Beloon)
"Kami minta ini segera diproses secepatnya agar marwah DPR ini terjaga dengan baik," kata Inas.
Dalam wawancara di televisi terkait pembangunan tujuh proyek DPR beberapa waktu lalu, Fahri Hamzah mengatakan, dalam tradisi demokrasi, pola pikir anggota Dewan harus diperkuat. Pasalnya, anggota parlemen dipilih rakyat bukan karena kecerdasannya, melainkan karena rakyat suka. (Baca: Ruhut: Jangan Gara-gara Gedung Baru, DPR Kita Jadi Beloon)
"Makanya kadang-kadang banyak orang datang ke DPR ini tidak cerdas, kadang-kadang mungkin kita bilang rada-rada beloon begitu. Akan tetapi, dalam demokrasi, kita menghargai pilihan rakyat," kata Fahri tentang latar belakang pentingnya pembangunan tujuh proyek di DPR.
Dengan kondisi tersebut, Fahri menilai, kemampuan anggota DPR perlu diperkuat dengan staf, sistem pendukung, pusat kajian, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.