JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, SF ditangkap karena diduga sebagai perakit bom. Penangkapan SF, kata Kapolri, berdasarkan informasi dari sejumlah pelaku teror kelompok Solo yang terlebih dahulu ditangkap beberapa waktu lalu.
Kapolri mengatakan, SF diduga bertugas merakit bom untuk diledakkan oleh anggota lainnya. SF ditangkap di Sleman, Yogyakarta, Selasa (26/8/2015), oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror.
"Dia membuat bom yang rencananya diledakkan di kantor polisi dan tempat ibadah," ujar Badrodin melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2015).
Badrodin mengaku belum mendapatkan informasi secara lengkap soal kronologi penangkapan sekaligus tempat pemeriksaan SF.
Berdasarkan keterangan warga, SF baru 10 hari bekerja di warung kue bolang-baling di Jalan Solo, Cupuwatu 1, Purwomartani Kalasan, Sleman. Kepada rekan kerjanya, SF mengaku bernama Agus Ari berasal dari Muntilan, Magelang. (Baca: Sebelum Ditangkap, Terduga Teroris Kerja di Warung Kue Bolang-baling)
SF datang setelah dibawa oleh salah satu pemilik usaha kue bolang-baling bernama Aris. SF selama ini dikenal sangat tertutup. Bahkan, ketika diajak ngobrol, dia sering kali diam.
Menurut warga, dalam kehidupan sehari-harinya, SF selalu menutup wajahnya dengan menggunakan masker. Dia hanya membuka maskernya saat berada di dalam rumah kontrakan atau saat malam hari. (Baca: Terduga Teroris yang Ditangkap di Sleman Kerap Memakai Masker)