Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli Ogah Tanggapi Kritikan Wantimpres

Kompas.com - 18/08/2015, 16:04 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli enggan mempermasalahkan kritik yang disampaikan oleh anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa terhadap dirinya. Rizal mengaku tidak mengerti mengapa Suharso mengkritiknya.

"Itu tanya sajalah itu, tanya sendiri. Gitu saja ribet," kata Rizal di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Rizal menegaskan, dia kini hanya ingin bekerja sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Ia bertekad membenahi hal-hal yang menurut dia layak untuk dibenahi dalam cakupan tugas dan kewenangannya.

"Apa pun, yang perlu diperbaiki kita perbaiki. Enggak ada masalah, gitu saja ribet. Yang penting kan tujuannya. Kita lakukan sesuatu untuk arah yang lebih baik," ujarnya.

Gaya komunikasi Rizal dikritik oleh anggota Wantimpres Suharso Monoarfa. Menurut Suharso, Rizal keliru karena mengkritik kebijakan pemerintah secara terbuka di hadapan media.

"Presiden pasti sudah menegur mereka. Yang saya tahu, Presiden mengatakan bahwa mereka-mereka itu, kalau mau bicara, bicarakan di dalam. Saya juga setuju dengan Presiden dan saya kira itu tidak benar," ujar Suharso, Senin (17/8/2015).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini pun heran dengan sikap Rizal yang mengaku akan tetap kritis meski sudah masuk dalam pemerintahan. (Baca: Wantimpres Sebut Presiden Sudah Tegur Rizal Ramli)

"Mau kritis terhadap siapa? Kalau mau kritis terhadap subordinatnya, boleh saja. Akan tetapi, kalau dia kritis terhadap pemerintah, wong dia ada di dalam pemerintah," kata Suharso.

Anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan, Presiden sudah menegur Rizal Ramli. Jokowi menegur Rizal melalui sambungan telepon dan meminta ekonom itu untuk tidak mengumbar kritik di hadapan publik. (Baca: Istana: Koreksi Menteri soal Kebijakan Bukan untuk Diumbar ke Publik)

"Presiden juga sudah menegur, menelepon Pak Rizal Ramli, waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI (letter of intent), penandatangannya terlalu jauh dan pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com