Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Koreksi Menteri soal Kebijakan Bukan untuk Diumbar ke Publik

Kompas.com - 17/08/2015, 20:22 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menegur Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, terkait kritikannya terhadap kebijakan pemerintah. Jokowi menegur Rizal melalui sambungan telepon dan meminta ekonom itu untuk tidak mengubar kritik di hadapan publik.

"Presiden juga sudah menegur, menelpon Pak Rizal Ramli, waktu itu mempermasalahkan soal pengadaan soal pesawat. Itu kan baru LoI (letter of intent), penandatangannya terlalu jauh dan Pihak Garuda sudah menjelaskan itu," kata anggota Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di istana kepresidenan, Senin (17/8/2015).

Di dalam perbincangan Presiden dengan Rizal melalui telepon itu, sebut Teten, Kepala Negara menyampaikan bahwa saat ini pemerintah butuh meyakinkan para investor. Sehingga, perangkat negara diminta bisa solid dan tidak menimbulkan kegaduhan. Kritik terhadap sesama menteri, sebut Teten, sebenarnya baik, namun dalam penyampaiannya perlu diperhatikan.

"Kalau ada koreksi kebijakan pemerintah itu disampaikan, dibicarakan, di internal bukan diumbar di media karena nanti masyarakat akan bingung," ujar Teten.

Sebelumnya, Rizal sempat mengkritik program pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Menurut dia, program itu tidak realistis karena target yang terlalu tinggi. Rizal juga menyebutkan program itu merupakan proyek Wakil Presiden Jusuf Kalla yang tak tuntas bersama SBY pada tahun 2005 silam.

Tak hanya soal pembangkit listrik, di hari pertamanya menjabat, Rizal juga mengkritik soal rencana pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda Indonesia. Rizal meminta agar rencana tersebut dibatalkan karena dia khawatir Garuda bankrut akibat pembelian itu.

Pernyataan Rizal ini yang kemudian langsung dibalas Menteri BUMN Rini Soemarno dengan menyatakan bahwa Garuda Indonesia bukanlah urusan Kemenko Kemaritiman.

Kompas TV Rizal Ramli Akan Bawahi 2 Sektor Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com