"RAPBN 2016 over optimistis. Mestinya kita berani optimistis bahwa pertumbuhan tidak mungkin 5,5 persen," ujar Ichsanuddin dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (15/8/2015).
Ichsanuddin mengatakan, semestinya pemerintah realistis dan mempertimbangkan akurasi dalam menetapkan angka pertumbuhan ekonomi.
Ia sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,2 persen, sementara minimal 4,8 persen seperti tahun 2015.
Menurut dia, jika fiskal dan moneter terjadi ekspansi, maka inflasi akan naik. Jika demikian, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak akan menyentuh angka 5,5 persen.
"Kalau inflasi naik, tidak akan bilang 5,5 persen karena akan bersaing dengan tingkat suku bunga," kata dia.
Lebih jauh, Ichsanuddin menilai kinerja pemerintah selama delapan bulan belakangan buruk. Penyerapan anggaran baru 26 persen, sementara hanya tersisa tiga bulan lagi untuk "tutup buku".
"Serapan anggaran APBN 2015 tidak mungkin melampaui 90 persen. Kalau tidak melampaui itu, maka pertumbuhannya ekonomi hanya bergerak di 4,8 persen," kata Ichsanuddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.