Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut dalam Kasus Sapi, Fahri Merasa Difitnah KPK

Kompas.com - 22/08/2013, 16:10 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menanggapi penyebutan namanya dalam persidangan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi, Kamis (22/8/2013). Nama Fahri dilontarkan Menteri Pertanian Suswono, yang juga politisi PKS, saat bersaksi di persidangan dengan terdakwa Ahmad Fathanah.

Fahri mengaku tak tahu mengapa dirinya dilibatkan. Ia menduga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sengaja ingin memberikan persepsi negatif terhadap dirinya.

Menurut Fahri, awalnya, namanya dikaitkan dalam kasus itu setelah KPK menyita ponsel milik Fathanah. Dari ponsel tersebut, katanya, ditemukan sebuah foto saat Fahri duduk satu meja dengan Fathanah dan beberapa petinggi PKS lainnya.

Ketika bertemu dengan Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Fahri sempat menanyakan asal beredarnya foto tersebut. Fathanah menjawab, foto berasal dari KPK dan tersebar setelah ponsel milik Fathanah disita.

Anggota Komisi III DPR ini menyayangkan beberapa media yang memelintir pernyataannya terkait hubungan dengan Fathanah. Fahri menegaskan, ia mengenal Fathanah, tetapi tidak tertarik untuk mengenalinya secara mendalam.

"Fathanah ini temannya Pak Luthfi (Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Presiden PKS). Saya pasti kenal, tapi saya bilang saya tidak tertarik mengenal dia (Fathanah)," kata Fahri, saat dihubungi, Kamis (22/8/2013).

Saat ditanya mengenai pernyataan Menteri Pertanian Suswono yang menyatakan berada satu mobil dengan Fahri dan Fathanah di Makassar, ia menolak mengomentarinya. Ia kembali menegaskan bahwa namanya sengaja dikaitkan karena ada pihak yang ingin memberikan persepsi negatif terhadapnya.

Ia mengatakan, namanya disebut dua kali dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Ahmad Fathanah, yakni terkait foto dengan Fathanah dan percakapannya dengan Fathanah saat berada di Lombok.

"Saya tidak mau komentari satu-satu. Kalau saya kenal Fathanah sebagai sahabat, kan ada jejak saya di dalam handphone Fathanah (yang disita KPK). Ini KPK sengaja mem-black mail saya. Tapi, KPK tidak akan berani memanggil saya karena takut saya bongkar," kata Fahri tanpa menjelaskan apa maksud dari ancamannya kepada KPK.

Disebut Suswono

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono kembali mengungkapkan pertemuannya dengan terdakwa kasus dugaan korupsi pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Ahmad Fathanah. Suswono mengaku pernah tiga kali bertemu dengan Fathanah di rumah Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin pada 2012. Pertemuan itu adalah undangan sarapan pagi oleh Ilham yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Fathanah diketahui tak hanya mengenal mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Kali ini,  Suswono mengungkapkan bahwa saat menuju rumah wali kota, Fathanah berada dalam satu mobil dengannya, Presiden PKS Anis Matta dan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah.

"Beliau ikut satu mobil, ada Anis Matta dan Fahri Hamzah dalam perjalanan ke rumah Wali Kota," terang Suswono.

Suswono mengaku tak tahu persis mengapa Fathanah berada satu mobil dengannya dan kader PKS lain. Saat itu, dia mengenal Fathanah dengan nama Olong.

Menurut Suswono, Fathanah juga berusaha mengakrabkan diri dengannya. Ahmad Fathanah bersama mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq didakwa menerima pemberian hadiah atau janji dari Juard dan Arya (Direktur PT Indoguna Utama) terkait kepengurusan kuota impor daging sapi untuk perusahaan tersebut Rp 1,3 miliar. Keduanya juga didakwa tindak pidana pencucian uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com