Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tedjo Akan Diganti, Surya Paloh Gelar Rapat Bahas "Reshuffle"

Kompas.com - 12/08/2015, 11:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis

KOMPAS.com/Abba Gabrillin Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella, saat ditemui di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pengurus Pusat Partai Nasdem langsung menggelar rapat sehubungan dengan kabar rencana pencopotan salah satu kader Nasdem, Tedjo Edhy Purdjiatno, dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Rapat akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Ini saya baru mau ke kantor DPP, rapat dengan ketua umum, salah satunya bahas itu (reshuffle)," kata Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella saat dihubungi, Rabu (12/8/2015).

Patrice mengatakan sudah mendapatkan informasi bahwa Tedjo akan diganti. Namun, ia belum dapat memastikan kebenaran informasi tersebut sebelum ada pengumuman langsung dari Presiden Joko Widodo. Menurut dia, sejauh ini belum ada rapat antara Jokowi dan DPP Nasdem. Oleh karena itu, Rio belum bisa berkomentar lebih jauh mengenai reshuffle terhadap Tedjo ini.

"Jadi enggak tahu apakah jatah Nasdem berkurang atau nambah," ujarnya.

Berdasarkan hasil penelusuran Kompas, ada enam menteri yang diperkirakan akan diganti. Politisi senior PDI-P Pramono Anung akan dilantik sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto. Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan akan menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Mantan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, diperkirakan menduduki posisi Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil. Sofyan sendiri akan digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. 

Mantan Menko Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid, Rizal Ramli, akan menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Adapun mantan pejabat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), Thomas Lembong, akan menjabat sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel. (Baca: Inilah Enam Menteri Baru yang Akan Dilantik Presiden)

Ikuti live streaming Kompas TV mengenai pergantian dan pelantikan menteri Kabinet Kerja berikut ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com