Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Direncanakan Hadiri "Groundbreaking" PLTG Paguat

Kompas.com - 03/08/2015, 17:00 WIB

GORONTALO, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan mencanangkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Paguat di Kabupaten Pohuwato pada tanggal 14 Agustus 2015.

"Ada rencana Pak Presiden Jokowi akan melaksanakan groudbreaking untuk pembangkit listrik di daerah-daerah lain dan dipusatkan di Gorontalo. Hari ini saya ke Jakarta untuk bertemu dengan Direktur PLN. Kami akan memohon kepada Pak Presiden untuk hadir, termasuk melakukan telekonferensi dengan daerah lain," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Senin (3/8/2015).

PLTG Paguat merupakan salah satu program nasional untuk pembangunan pembangkit 3.500 megawatt (MW) di daerah. Pekerjaan PLTG berkapasitas 100 MW tersebut kini sudah selesai dilelang dan siap untuk diwujudkan.

Semua pekerjaan, menurut Rusli, ada di PLN. Pemerintah daerah hanya mendukung dalam hal administrasi perizinan, pembebasan lahan, dan lain-lain.

"Kita berharap proses pekerjaannya bisa tepat waktu, dan selesai pada akhir 2015 nanti," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan Unit Pelaksana Konstruksi (UPK) Pembangkit Sulawesi UIP XII, Agus Djauhari, menjelaskan, rencana pembangunan PLTG hampir rampung. Menurut Agus, yang masih menjadi kendala adalah pembebasan sebagian lahan.

Meski demikian, pihaknya menjamin bahwa masalah tersebut tidak akan berpengaruh pada pekerjaan fisik.

"Kami tidak akan terpengaruh dengan lahan yang belum bebas. Untuk sementara, kami gunakan dulu lahan yang sudah siap untuk pembangunan. Kami berterima kasih atas perhatian dan keseriusan Gubernur (Gorontalo) dan Bupati Pohuwato yang terus mendukung kami demi kelancaran pekerjaan ini," ujarnya.

Kunjungan tersebut akan menjadi yang kedua bagi Jokowi di Gorontalo. Pada 5 Desember 2014, Jokowi datang ke Gorontalo untuk membuka Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2014 di Universitas Negeri Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com