Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Papua Telusuri Penembak di Insiden Tolikara

Kompas.com - 31/07/2015, 19:47 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Papua Irjen Yotje Mende memastikan bahwa penembak yang menewaskan seorang warga dan melukai belasan lainnya di dalam insiden Tolikara, terus diusut. Sebelum melepaskan jabatannya, Yotje telah memerintahkan personel Propam memeriksa sebanyak 30 personel Polri yang berada di lokasi kejadian. Propam menanyakan, siapa yang menembak ke arah warga.

"Selain itu senjata-senjata mereka kita periksa juga. Kita sudah kumpulkan senjata mereka semua," ujar Yotje di Mabes Polri, Jumat (31/7/2015).

Seiring dengan intensifnya pemeriksaan para personel polisi, Propam mengirimkan senjata-senjata tersebut ke laboratorium uji balistik di Semarang, Jawa Tengah.

"Dengan uji balistik itu bisa ketahuan senjata siapa yang menembak," ujar Yotje.

Uji balistik yang dimaksud yakni mencocokkan antara guratan pada selongsong peluru, proyektil yang bersarang pada korban atau yang ditemukan di tempat kejadian perkara dengan moncong senjata. Dari kecocokan itu dapat diketahui pelaku penembakan.

Yotje tidak dapat mengetahui pasti kapan uji balistik tersebut rampung. Tapi, dia berharap hasilnya segera diketahui agar dapat segera diambil langkah selanjutnya. Kendati demikian, Yotje memastikan bahwa proses penembakan tersebut sesuai dengan prosedur. Personel Polisi di lapangan sudah melepaskan tembakan ke udara sebanyak tiga kali namun amuk massa belum juga mereda sehingga dilakukan tembakan ke tanah.

"Kejadian itu spontan. Begitu muncul gejolak, mereka melempar dan membakar kios, ya kita ambil tindakan. Ada tata caranya, inilah yang tetap kita proses," ujar Yotje.

Insiden di Kabupaten Tolikara mengakibatkan puluhan bangunan kios dibakar, termasuk Mushala Baitul Mustaqin. Saat itu, ada dua acara yang dilaksanakan berdekatan. Selain perayaan Lebaran yang ditandai dengan shalat Idul Fitri, juga ada pertemuan pemuka gereja. Polri melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.

Lantaran tak ada yang menaatinya, polisi kemudian melepaskan tembakan ke tanah. Seorang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka dalam insiden itu. Penyidik Polda Papua telah menetapkan dua orang tersangka rusuh di Tolikara. Masing-masing berinisial HK dan JW. Mereka diduga kuat menyuruh dan melakukan penyerangan terhadap jamaah salat Id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com