Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Jokowi, Oesman Sapta Kritik Mentan

Kompas.com - 31/07/2015, 11:28 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Oesman Sapta Odang mengkritik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Kritik itu dilontarkan di hadapan Presiden Joko Widodo saat pembukaan Musyawarah Nasional VIII di Asrama Haji Jakarta, Jumat (31/7/2015).

"Kalau mau jadi menteri pertanian, cintai petani. Kalau tidak, diganti itu," kata Oesman.

Saat ditanya mengenai alasan dia mengkritik Amran, Oesman menolak membeberkannya. Namun, ia mengaku sangat kecewa karena Amran tidak menghadiri acara pembukaan Munas HKTI.

Saat hadir dalam acara ini, Presiden Jokowi hanya didampingi oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Dalam acara tersebut, pimpinan MPR, Zulkifli Hasan dan Mahyuddin, juga turut hadir.

"Datang ke HKTI saja tidak sanggup, bagaimana mau urus pertanian," ucapnya.

Kritik dari Oesman itu langsung ditanggapi oleh Presiden Jokowi. Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan bahwa Amran tidak dapat hadir dalam acara pembukaan Munas HKTI karena sedang bertugas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Pak Mentan sudah minta izin ke saya. Kalau tidak saya sampaikan, Mentan nanti akan dimarahi terus oleh HKTI," seloroh Jokowi.

Meski demikian, Oesman masih tidak puas dengan penjelasan Jokowi. Bagi dia, ketidakhadiran Amran dalam Munas HKTI memberikan persepsi buruk tentang keberpihakan pemerintah kepada petani.

"Presiden pasti akan membela anak buahnya yang salah. Kalau soal perlu di-reshuffle atau tidak, itu kewenangan Presiden," ucap Oesman.

Munas VIII HKTI mengambil tema "Majukan Pertanian, Budayakan Petani, Wujudkan Kedaulatan Pangan". Acara ini diikuti sekitar 700 peserta yang merupakan pimpinan dan utusan pengurus pusat dan provinsi serta kabupaten/kota, serta utusan pemuda tani dan wanita tani.

Munas ini merupakan agenda lima tahunan yang digelar untuk menetapkan kepengurusan baru, penyempurnaan AD/ART, dan penetapan program HKTI periode 2015-2020, serta merumuskan rekomendasi sesuai kebutuhan dalam rangka mengupayakan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com