Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Tak Ada Calon yang Daftar Pilkada Bolaang Mongondow Timur

Kompas.com - 29/07/2015, 22:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kabupaten Bolaang Mongondow Timur di Sulawesi Utara saat ini menjadi satu-satunya wilayah yang belum memiliki pasangan calon kepala daerah yang mendaftar. Padahal, pendaftaran calon kepala daerah itu telah ditutup pada 28 Juli 2015 kemarin.

Apa latar belakang yang menyebabkan tidak ada pendaftar?

"Situasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ini agak unik. Pasangan calon yang satu tidak mau mendaftar kalau pasangan calon yang lain tidak mendaftar. Jadi, mereka itu saling menunggu," kata anggota KPU, Hadar Nafis Gumay, di Kantor KPU, Rabu (29/7/2015) malam.

Ia menjelaskan, pada hari kedua masa pendaftaran, yaitu 27 Juli 2015, pasangan calon pertama telah hadir di KPUD setempat untuk mendaftarkan diri bersama pasangan calon kedua. Namun, karena pasangan calon kedua tidak hadir, pasangan calon pertama mengurungkan niatnya.

"Mereka kemudian membuat kesepakatan untuk mendaftarkan diri di last minute pada hari ketiga," kata Hadar.

Rupanya, kesepakatan yang telah dibuat kedua pasangan itu tidak terwujud. Pasangan calon kedua yang sebelumnya tidak hadir memenuhi permintaan pasangan calon pertama untuk hadir di KPUD. Namun, hal itu tidak diikuti dengan kehadiran pasangan calon pertama.

"Lima menit sebelum batas waktu pendaftaran ditutup, dia press conference dan bilang tidak jadi daftar kalau pasangan yang lain tidak daftar," ujarnya.

Hadar pun mengingatkan agar calon kepala daerah yang ingin maju di kabupaten tersebut segera mendaftarkan diri. Jika tidak, pilkada di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur berpotensi diundur pada 2017.

"Saya imbau agar betul-betul memanfaatkan ruang dan waktu yang ada untuk mengajukan calon. Tidak perlu tunggu-tungguan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com