JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menilai Koalisi Merah Putih (KMP) sebaiknya tetap kompak berada di luar pemerintahan. Hal ini menjawab soal kemungkinan partai politik yang tergabung dalam KMP ditawari masuk bergabung dalam kabinet.
"Saya kira mungkin lebih baik kalau saya pribadi lebih baik ada yang di luar, supaya bisa jadi penyeimbang. Jadi lebih elok KMP di luar pemerintah," ujar Hashim di Istana Kepresidenan, Kamis (23/7/2015).
Hari ini, Hashim bertemu Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan selama kurang lebih 1,5 jam. Dari pertemuan itu, Hashim mengakui sempat disinggung persoalan kemungkinan perombakan kabinet. Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut inti pembicaraannya dengan Luhut terkait reshuffle itu. (Baca: Bertemu Luhut, Hashim Mengaku Bicarakan "Reshuffle")
Menurut dia, KMP masih dibutuhkan berada di luar pemerintahan sebagai bentuk fungsi pengawasan.
"Kalau KMP masuk pemerintah, nanti tidak ada oposisi, tidak ada check and balance. Saya kira Pak Jokowi tahu itu dan kami tetap bersahabat meski berada di luar," ujar dia.
Isu reshuffle kembali berhembus setelah Lebaran usai. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengindikasikan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan setelah libur Lebaran.
Presiden Joko Widodo telah mengumpulkan laporan kinerja dan rencana kerja dari seluruh menteri yang ada untuk keperluan evaluasi kabinet. Jokowi pun telah bertemu dengan sejumlah tokoh untuk berdiskusi soal kemungkinan melakukan reshuffle, seperti dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan para ekonom.
Tak hanya lingkar Istana yang bersiap menghadapi reshuffle, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pun mulai terbuka agar Presiden bisa merangkul partai dari KMP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.