Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Usut Kasus Gayus Jadi Bekal Irjen Yotje Mende Daftar Capim KPK

Kompas.com - 16/06/2015, 12:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Inspektur Jenderal Yotje Mende berniat mendaftarkan diri jadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengalaman di bidang reserse dan kriminal selama 20 tahun dan pernah menyidik kasus korupsi Gayus Tambunan menjadi bekal niatnya tersebut.

"Walaupun saya tidak pernah di KPK atau Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim, saya pernah jadi tim khusus penyidik Gayus Tambunan, 2010. Kasus itu kan fenomenal karena menyinggung anggota Polri, jaksa sampai pengacara," ujar Yotje saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/6/2015).

Selain itu, dari 34 tahun karier di kepolisian, 20 tahunnya ia habiskan di jabatan yang berkaitan dengan fungsi penyidikan, yakni reserse dan kriminal. Tercatat, pria angkatan Akademi Kepolisian tahun 1981 tersebut memulai karier di bidang reserse tahun 1986, yakni sebagai Perwira Unit Satuan Penyelidikan Psikotropika.

Tahun 1990, Yotje menjabat sebagai Kepala Bagian Reserse Kepolisian Wilayah Banyumas. Tahun 1994 dia menjabat sebagai Kepala Direktorat Reserse Kriminal Polda DIY. Tahun 1999, Yotje juga pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Resmob Kordinator Reserse Polri.

Adapun, jabatan di luar bidang reserse dan kriminal, Yotje pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Wilayah Surakarta tahun 2006. Tahun 2010, Yotje juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Pembinaan Profesi Divisi Propam Polri.

Dia pun pernah memegang tongkat komando provinsi, yakni sebagai Kapolda Riau tahun 2012 dan Kapolda Papua hingga saat ini.

"Atas seluruh pengalaman itulah saya merasa, ah dicoba sajalah. Ini kan demi bangsa dan negara juga, niat saya tulus," ujar Yotje.

Rencananya, Yotje akan menghadap Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti, Rabu (17/6/2015), untuk membicarakan soal niatnya menjadi pimpinan KPK. (baca: Ingin Jadi Pimpinan KPK, Irjen Yotje Mende Akan Temui Kapolri)

Yotje adalah satu dari tiga orang berlatar belakang Polri yang hendak mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan KPK. (Baca: Jangan Ada Kesan Wakil Lembaga di KPK)

Selain Yotje, Deputi Bidang Koordinasi dan Keamanan Nasional di Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Irjen Syahrul Mamma dan mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen (Purn) Benny Mamoto juga ingin menjadi pimpinan KPK.

Badrodin sebelumnya meminta anggotanya yang menjadi calon pimpinan KPK untuk mengundurkan diri dari institusi kepolisian. (baca: Kata Kapolri, Polisi yang Daftar Calon Pimpinan KPK Harus Mundur dari Polri)

"Kalau masih aktif (sebagai anggota polisi) harus mengundurkan diri dari Polri," kata Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Ganjar Tanggapi Ide Presidential Club Prabowo: Bagus-bagus Saja

Ganjar Tanggapi Ide Presidential Club Prabowo: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com