Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ajukan Kenaikan Remunerasi Babinsa

Kompas.com - 09/06/2015, 06:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengajukan kenaikan remunerasi untuk Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan penjaga pos terdepan dari TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut. Angka remunerasi yang diajukan menjadi Rp1 juta perbulan.

"Kami usulkan Babinsa, pos terdepan AU dan AL untuk dinaikkan tunjungannya, karena selama ini hanya mendapat Rp 50 ribu. Kami usulkan dapat Rp 1 juta per bulan ke DPR," kata Moeldoko, di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Menurut dia, Babinsa Pos terdepan TNI AL dan AU merupakan ujung tombak pertahanan negara dan jarang mendapat perhatian. Dia berharap pengajuannya dapat terealisasi dengan mendapatkan persetujuan dari Komisi I DPR RI.

"Kami harap usulan tersebut dapat terealisasi, kami sudah sampaikan kepada Komisi I DPR RI saat rapat kerja," ujarnya.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendukung upaya menaikkan remunerasi anggota TNI di garis depan untuk meningkatkan kinerja.

Namun, menurut dia, kenaikan itu agak sulit direalisasikan dalam waktu dekat karena kondisi keuangan negara saat ini sedang sulit yaitu kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.

"Kalau dalam keadaan normal saya kira tidak ada masalah, namun dalam keadaan kesulitan ekonomi, itu yang jadi masalah," kata Moeldoko.

Fadli mendukung upaya menyejahterakan para penegak hukum dan aparat pertahanan, namun perlu ditanyakan kepada pemerintah apakah dananya ada atau tidak. Menurut dia, jangan sampai rencana menaikkan remunerasi itu tidak dibarengi dengan ketersediaan alokasi anggaran di APBN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com