Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jadi Sekjen Demokrat, Ibas Tetap Bersyukur Jadi Ketua Fraksi

Kompas.com - 30/05/2015, 16:35 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat periode 2015-2020 tidak lagi dipegang Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. Ia tetap bersyukur karena mendapat jabatan penting lain.

Dalam jumpa pers di kompleks Raffles Hills, Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (30/5/2015), Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono baru mengumumkan pengurus inti DPP Partai Demokrat. Pengurus ini terdiri dari satu ketua umum yang dijabat oleh SBY, enam wakil ketua umum, seorang sekjen dan sembilan wakil sekjen, serta satu bendahara umum dan tujuh wakilnya. Pengurus lengkap akan diumumkan pada akhir bulan depan.

"Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum, masih ada episode berikutnya. Sehingga kita tunggu saja hingga ke benar-benar semuanya dilantik," ujar Ibas sebagaimana dikutip Kompas TV seusai jumpa pers tersebut.

Putra bungsu SBY itu tidak mempersoalkan jika nantinya ia tidak mendapat jabatan apa pun dalam partai. Ia tetap bersyukur karena telah terpilih menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI.

"Saya bersyukur sudah menyelesaikan tugas saya lima tahun menjadi Sekretaris Jenderal. Ini sebuah amanah dan penugasan yang tidak pernah saya lupakan. Hari ini toh saya masih dipercaya sebagai Ketua Fraksi. Saya akan menjalankan amanat tersebut," kata Ibas.

Ibas menyerahkan sepenuhnya keputusan soal pengurus partai itu di tangan para petinggi partai. Ia berharap kepengurusan baru dapat membawa partainya ke era gemilang pada awal-awal terbentuknya.

"Harapan saya sebagai kader, pengurus ke depan bisa lebih berhasil dan membawa berkah kepada Partai Demokrat," ujar Ibas. (Baca Roy Suryo Jadi Waketum Demokrat, Ibas Bukan Lagi Sekjen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com