"Banyak masyarakat yang masih meragukan hasil penelitian laboratorium Polri soal beras (plastik) itu ya," ujar Budi, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Budi mengatakan, penelitian ulang dilakukan agar lebih meyakinkan masyarakat apakah beras plastik itu memang ada atau tidak.
"Kami minta laboratorium UI dan IPB sebagai hasil pembanding," ujar Budi.
Second opinion
Sebelumnya, polisi masih melanjutkan penyelidikan sampel beras yang diduga berbahan plastik untuk mendapatkan 'second opinion' dan membuktikan bahwa sampel beras tersebut benar-benar bebas dari bahan plastik seperti dugaan awal.
"Oleh sebab itu kami kirimkan sampel beras itu ke laboratorium Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor untuk pembanding," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di kantornya, Kamis (28/5/2015).
Sampel beras yang dikirim ke laboratorium UI dan IPB adalah sampel beras yang diambil dari PT Sucofindo. Sampel beras itu diambil dari gudang beras yang dilaporkan diduga berbahan plastik oleh masyarakat.
Anton mengatakan, penelitian sampel beras di UI dan IPB tersebut diperkirakan rampung satu minggu lagi. Hasil penelitian tersebut akan disandingkan dengan penelitian yang sebelumnya untuk diputuskan apakah bakal diusut kembali atau dihentikan perkaranya.
Kasus beras plastik ini diawali dari aksi jajaran Kepolisian Sektor Bantargebang, Bekasi, yang menutup sebuah toko yang diduga menjual beras sintetis kepada Dewi Septiani, penjual bubur di Mutiara Gading Timur. Penutupan itu tindak lanjut dari laporan Dewi dan kabar yang beredar di media sosial soal peredaran beras sintetis di Bekasi.
Selain menutup toko, polisi juga mengambil sampel beberapa karung beras untuk diuji di laboratorium. Hasil penelitian Puslabfor Mabes Polri menyimpulkan bahwa tidak ada bahan plastik dalam sampel beras tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.