Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Kompas.com Gabungan Akurasi Khas Kompas dan Kecepatan Gaya "Online"

Kompas.com - 29/05/2015, 15:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, Kompas.com saat ini menjadi rujukan baru dalam mencari informasi yang cepat dan akurat. Ke depan, dia berharap agar Kompas.com bisa lebih menyiarkan berita seputar perindustrian Tanah Air.

"Kehadiran Kompas.com sebagai salah satu media yang tumbuh untuk menjawab tantangan zamannya. Dengan sajian informasi akurat yang menjadi ciri khas kehadiran Kompas cetak sebelumnya, kehadiran Kompas.com menjadi rujukan yang tingkat kepercayaan publiknya juga tinggi," ujar Saleh.

Kompas.com yang tepat 29 Mei 2015 berulang tahun ketujuh itu, disebutkan Saleh, telah memberikan warna tersendiri di tengah masyarakat. Pasalnya, kehadiran Kompas.com melengkapi ciri khas kecepatan media online dengan akurasi yang baik.

Politisi Partai Hanura itu berharap agar Kompas.com bisa turut berperan dalam memberitakan sektor industri. Pemerintah saat ini tengah gencar mempromosikan industri sebagai basis kekuatan perekonomian Tanah Air.

Melalui pemberitaan di sektor industri, Saleh berharap media bisa menumbuhkan optimisme baru.

"Kemajuan dunia industri kita dapat diketahui masyarakat dan pada akhirnya akan memunculkan optimisme baru untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik. Selamat ulang tahun Kompas.com semoga semakin dicintai," ucapnya.

Kompas.com telah bertransformasi menjadi portal berita online dari yang sebelumnya hanya berupa versi online dari koran Kompas sejak 1995. Sejumlah perkembangan dilakukan sejak itu hingga membesarkan nama Kompas.com sebagai salah satu portal berita terpopuler di Indonesia. Terakhir, Kompas.com melakukan perubahan logo dan desain situs yang mengikuti perkembangan zaman.

Apa kata tokoh lainnya tentang Kompas.com? Klik #magni7

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com