Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie: Ilmuwan Indonesia di Luar Negeri karena Pemerintah Lebih Senang Impor

Kompas.com - 25/05/2015, 04:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya anak muda berbakat Indonesia yang justru bekerja di luar negeri. Menurut Habibie, keputusan mereka hijrah tak lain dari kebijakan pemerintah selama ini yang lebih gemar impor produk, yang sebenarnya bisa diciptakan sendiri oleh putra-putri Indonesia.

"Kenapa mereka tidak pulang? Kalau dia pulang di sini, tidak ada lapangan kerjanya. Karena ada impor dari anak bangsa lain sedangkan anak-anak Anda mampu buatnya, ngapain dia di sini? Dia nganggur, dia kerja lain, realistis saja," ucap Habibie usai acara pengukuhan 10 anggota baru Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di kediamannya, Minggu (24/5/2015) malam.

Apabila mereka dipaksakan untuk di Indonesia, lanjut Habibie, yang ada para ilmuwan itu justru menjadi broker atau calo berbagai proyek. Maka dari itu, Habibie mengingatkan pemerintah untuk konsisten memanfaatkan produk dalam negeri.

"Kenapa perlu konsentrasi ke situ, karena di belakangnya ada jaminan kerja. Kalau sudah, maka jalankanlah dengan konsekuen karena dibutuhkan waktu tak sekejap," ucap dia.

Habibie mengaku anak-anak muda Indonesia yang menjadi peneliti hingga pencipta produk-produk hebat sebenarnya sangat ingin kembali ke Indonesia. Dia menyebutkan, salah satu anak didiknya yang menjadi teman diskusi soal pembuatan pesawat terbang.

"Dia menyatakan, kalau dipanggil, siap pulang ke Indonesia. Inilah contoh bahwa ini panggilan membangun bangsa, siapa lagi kalau bukan kita sendiri," ucap pria yang lama menetap di Jerman sebagai pembuat pesawat terbang itu.

Namun, selama pemerintah belum memiliki komitmen untuk menggunakan produk dalam negeri, Habibie sarankan agar mereka tetap mengasah kemampuannya di negara lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com