Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sudah Kantongi Nama-nama yang Terlibat Kebocoran Soal UN

Kompas.com - 15/05/2015, 14:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri masih mengusut dugaan kebocoran soal Ujian Nasional 2015. Polisi sudah mengantongi nama-nama yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Prastowo mengatakan, hingga saat ini, penyidik telah memeriksa 15 orang saksi.

"Berdasarkan saksi-saksi sudah mengarah ke mereka yang diduga pelaku," ujar Herry di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Namun, polisi masih memerlukan pendalaman agar tak gegabah menetapkan status seseorang sebagai tersangka. Saat ini, penyidik telah berkoordinasi dengan pihak Google untuk mengetahui secara lengkap bagaimana dan siapa pengunggah soal UN itu.

"Kami masih menunggu pernyataan resmi dari Google di Amerika Serikat ya. Dari mereka, kita bisa tahu siapa yang unggah," ujar Herry.

Herry mengatakan, penyidik menempatkan pernyataan Google sebagai saksi ahli dalam perkara tersebut. Dia berharap Google segera mengirimkan keterangannya secepat mungkin.

Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan bahwa pelaku mengunggah soal UN di salah satu layanan milik Google. Soal-soal itu dapat dilihat oleh siapa pun. Penyidik telah mengamankan barang bukti hasil penggeledahan di salah satu ruang di Gedung Perum Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Penyidik menyita perangkat keras, mesin scan, flashdisk, rekaman CCTV, dan lain-lain yang diduga terekait dengan aksi pembocoran soal UN itu.

Pelaku terancam Pasal 322 KUHP tentang Membuka Rahasia subsider Pasal 32 juncto Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik. Adapun ancaman hukuman bagi pelaku ialah kurungan penjara selama delapan hingga 10 tahun dan denda maksimal Rp 5 miliar.

Terkuaknya kasus ini berawal dari laporan Kepala Pusat Pendidikan dan Kebudayaan RI ke Bareskrim, 14 April 2015 lalu. Pelapor mendapat informasi dari anak buahnya bahwa ada file soal UN IPA tingkat SMA untuk Provinsi Aceh di salah satu situs di internet.

Polisi menindaklanjuti laporan tersebut dengan menggeledah ruangan di Gedung Perum Percetakan Negara, Jakarta Pusat. Agus menyebutkan, selain menyita barang bukti, polisi juga memeriksa 13 pegawai perusahaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com