Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amir Syamsuddin: Handoyo Beri Contoh Baik Mundur dari Jabatan

Kompas.com - 06/05/2015, 18:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Mantan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin mengapresiasi langkah Handoyo Sudrajat yang mengundurkan diri dari jabatan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham. Menurut dia, langkah Handoyo merupakan tradisi baru.

"Itu contoh yang baik. Jadi kalau ke depan ada pejabat-pejabat bukan karena bersalah, tapi karena merasa beban yang besar akan lebih baik diemban yang mampu (maka sebaiknya mundur)," kata Amir di Jakarta, Rabu (6/5/2015).

Ia mengatakan, Handoyo merupakan dirjen yang ia lantik saat dirinya masih menjabat sebagai Menkumham. Sebelum terpilih, Handoyo telah menjalani proses seleksi yang ketat yang dilaksanakan panitia seleksi.

Amir enggan berkomentar saat ditanya mengenai alasan mundurnya Handoyo akibat belum terealisasinya nota kesepahaman antara Kemenkumham dengan TNI mengenai pengamanan Nusakambangan yang meliputi persoalan anggaran.

"Saya enggak mau berbicara soal anggaran," katanya.

Handoyo telah mengundurkan diri dari jabatannya sejak 29 April 2015. Ia mengatakan, pengunduran dirinya merupakan bentuk tanggung jawab atas gagalnya sejumlah program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di bawah kepemimpinannya.

"Itu pertanggungjawaban moral atas berbagai yang terjadi di Pemasyarakatan, saya mengundurkan diri," ujar Handoyo, melalui pesan singkat, Senin (4/5/2015).

Handoyo mengaku tidak ada intervensi dari pihak lain di balik alasannya mengundurkan diri. Ia menyebutkan, sejumlah kegagalannya menjalankan program Ditjen Pemasyarakatan, antara lain belum terealisasinya nota kesepahaman antara Kemenkumham dengan TNI mengenai pengamanan Nusakambangan.

Hingga kini, anggaran untuk pengamanan tersebut belum dapat dicairkan. (baca: Merasa Gagal, Dirjen Pemasyarakatan Mengundurkan Diri)

"Saya mendorong MoU antara Panglima TNI dan Kemenkumham untuk pengamanan di Nusakambangan. Anggaran tertahan di Ditjen Anggaran (Kementerian Keuangan)," kata Handoyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com