Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Presiden Sudah Mengerti Mana Saja Menterinya yang Di-'reshuffle'"

Kompas.com - 05/05/2015, 08:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Isu perombakan kabinet mulai santer terdengar setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisyaratkan reshuffle Kabinet Kerja akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, para pembantu Presiden Joko Widodo memilih tak mau banyak berkomentar soal isu ini. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif merombak kabinetnya.

"Reshuffle itu kan Presiden, jadi biarkan Presiden yang berpikir, biarkan Presiden yang menggunakan hak prerogatifnya. Hampir enam bulan ini Presiden sudah mengerti ya, mana-mana menterinya yang di-reshuffle itu," ujar Deputi IV Staf Kepresidenan Eko Sulistyo, di Istana Kepresidenan, Senin (4/5/2015) malam.

Eko, yang menjadi orang dekat Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo itu, tak menampik kemungkinan terjadinya perombakan posisi pada menteri bidang ekonomi. Menurut dia, penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi turut menjadi pertimbangan.

"Pasti masyarakat fokusnya ke situ, tapi tunggulah. Presiden punya ukuran-ukurannya," kata Eko.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil juga mengaku belum diminta pendapatnya oleh Presiden soal kinerja para menteri di bawahnya. Menurut dia, Presiden memiliki cara sendiri dalam mengevaluasi para menteri.

"Presiden punya sistem evaluasi sendiri, Wapres punya sistem evaluasi sendiri, kan kita ini bekerja dengan Presiden dan Wapres ini kan sudah enam bulan. Enam bulan itu sudah tahulah performance setiap orang. Jadi saya pikir Presiden sendiri yang berikan penilaian," ujar dia.

Menurut Sofyan, kondisi ekonomi saat ini memang serba sulit karena adanya faktor internal dan eksternal. Eksternal yaitu kondisi komunitas dunia yang turun, Uni Eropa yang sakit, dan pertumbuhan Tiongkok yang rendah sehingga semua itu memengaruhi daya beli ekspor. Namun, Sofyan tak mau mengaitkan lemahnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini dengan kinerja para menteri.

"Saya tidak bisa bicara soal kinerja menteri, saya hanya jelaskan kondisi ekonomi saat ini. Biarkan Presiden yang menilai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com