JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan siap untuk membantu korban bencana gempa bumi di Nepal. Sebagai langkah awal, PMI akan mengirimkan dua ahli untuk meninjau lokasi dan memperkirakan kebutuhan para korban.
"Kami akan kirimkan dua orang ahli untuk menjadi bagian dari 16 orang yang terdiri dari 8 negara di Asia Pasifik. Tim assesment itu nanti yang akan memperkirakan bantuan apa saja yang dibutuhkan," ujar Ketua Harian Palang Merah Indonesia, Ginandjar Kartasasmita, dalam konferensi pers di Kantor Pusat PMI, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Ginandjar mengatakan, tim ahli yang lebih dulu diturunkan akan memberikan laporan kepada PMI Pusat dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu, PMI akan mengrimkan bantuan apa pun yang dibutuhkan.
Kepala Bidang Penanganan Bencana PMI Soemarsono mengatakan, PMI yang tergabung dalam Federasi Palang Merah Internasional mendapat spesialisasi untuk memberikan bantuan sanitasi air bersih bagi korban bencana. Berbekal pengalaman pada tsunami yang melanda Indonesia pada 2004 silam, menurut Soemarsono, PMI memiliki keunggulan dalam bidang penyediaan air bersih.
Selain itu, PMI juga akan menyediakan kebutuhan logistik, tenaga medis, serta relawan dari anggota PMI di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Soemarsono, jumlah bantuan dan tenaga relawan akan ditentukan setelah mendapat laporan tim assesment.
Ginandjar mengatakan, bantuan yang dikirimkan PMI bagi Nepal dilakukan melalui koordinasi yang berbeda dengan yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri. Ia mengatakan, bantuan yang dilakukan pemerintah akan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4/2015) siang. Hingga saat ini, ditemukan lebih kurang 3.000 korban tewas dan 6.000 korban luka yang dievakuasi dalam kondisi keterbatasan infrastruktur.
Jumlah korban sangat mungkin bertambah karena banyaknya permukiman di daerah terpencil dan pegunungan yang belum dapat ditembus relawan. Selain itu, rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan tenda darurat sangat terbatas.
Akibat gempa, warga di Nepal kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Penerangan juga tidak ada akibat jaringan listrik yang terputus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.