Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kalau Ada Apa-apa dengan BG, Kapolri yang Tanggung Jawab

Kompas.com - 23/04/2015, 14:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar, mengatakan, pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri sepenuhnya merupakan tanggung jawab Jenderal Pol Badrodin Haiti selaku Kepala Polri.

Jika terjadi sesuatu pada negara yang berkaitan dengan Budi, maka Presiden Joko Widodo dianggap tidak bertanggung jawab atas hal tersebut.

"Presiden menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolri. Seandainya ketika ada apa-apa, maka Kapolri yang tanggung jawab, bukan Presiden," ujar Bambang saat dihubungi, Kamis (23/4/2015).

Bambang mengatakan, Budi dilantik jadi Wakapolri berdasarkan hasil sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti). Menurut dia, Presiden dalam hal ini tidak berwenang ikut campur dalam hasil sidang tersebut. (Baca: Ruki Tak Mau Komentari Budi Gunawan Jadi Wakapolri)

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang kepolisian tidak menunjukkan adanya aturan mengenai mekanisme pengangkatan khusus wakil kepala Polri dan kewajiban melibatkan presiden dalam proses tersebut.

"Namun, selama pemerintahan Presiden SBY, hasil Wanjakti untuk jabatan Wakapolri dan Kapolda Metro Jaya selalu dikonsultasikan kepada Presiden," kata Bambang.

Bambang meyakini, Jokowi sebenarnya mengetahui bahwa Budi akhirnya dilantik. Namun, Jokowi telah menyerahkan kewenangan tersebut sepenuhnya kepada Badrodin.

"Saya kira (Jokowi) tahu, tetapi tetap menyerahkan kepada Kapolri. Persetujuan dari Presiden Jokowi tidak ada karena menyerahkan sepenuhnya ke Kapolri," kata dia.

Badrodin Haiti sebelumnya mengakui tidak mengonsultasikan keputusan Wanjakti soal jabatan Wakapolri kepada Jokowi. (Baca: Kapolri Akui Tak Konsultasi ke Jokowi soal Keputusan BG Jadi Wakapolri)

Ia menjelaskan, konsultasi dengan Presiden sudah dilakukan sebelum Wanjakti menggelar sidang. Saat itu, Presiden menyerahkan sepenuhnya mekanisme pemilihan Wakapolri kepada Wanjakti.

"Saya sudah mendapatkan satu arahan bahwa silakan dilaksanakan sesuai dengan prosedurnya, Wanjaktinya. Artinya, Pak Presiden tidak menunjukkan orangnya, itu diserahkan sepenuhnya kepada Wanjakti," kata Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com