Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Minta Kasus Pemukulan Anggota DPR Diselidiki hingga Tuntas

Kompas.com - 22/04/2015, 17:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Dewan Kehormatan diminta untuk tetap memproses kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PPP, Mustofa Assegaf, terhadap Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat, Mulyadi.

Fadli menyebut pengusutan kasus pemukulan tersebut tak boleh berhenti karena DPR akan segera memasuki masa reses pada Sabtu (25/4/2015) mendatang.

"Iyalah, pasti harus diselesaikan, artinya harus ada kata putus tuntas (kasusnya). Jangan sampai digantung, harus diproses. Jadi jelas," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Pimpinan DPR, lanjut Fadli, tidak akan ikut mengintervensi proses yang dilakukan oleh MDK. Pimpinan DPR hanya akan mengawasi agar proses penyelidikan oleh MDK tak berhenti di tengah jalan. Pertimbangan dari berbagai aspek, kata Fadli, juga harus dilakukan, termasuk laporan yang dilakukan Mulyadi ke Polda Metro Jaya.

"Harus dibuktikan benar ada pemukulan atau tidak, kan itu penjelasannya berbeda-beda antara pihak satu dengan pihak lain. Jangan kita mengintervensi, biarkan proses itu berjalan dulu," ucapnya.

Aksi pemukulan ini terjadi saat rapat Komisi VII dengan Menteri ESDM Sudirman Said, Rabu (8/4/2015) lalu. Awalnya, Mulyadi mengaku menegur Mustofa karena terlalu lama berbicara dalam rapat. Namun, saat Mulyadi pergi ke toilet yang ada di belakang ruang sidang, Mustofa menyerangnya. Mulyadi pun sudah menempuh jalur hukum ke kepolisian.

Adapun Mustofa tak mau banyak berbicara ke media terkait insiden pemukulan ini. Wakil Ketua MDK Sufmi Dasco Ahmad sebelumnya mengatakan, sejauh ini MDK sudah meminta keterangan tertulis dari kedua pihak mengenai kronologi kejadian. Menurut dia, sidang lanjutan baru akan dilakukan seusai masa reses.

"Belum (ada sidang), ini kan lagi ada kunjungan kerja ke Manado mereka sebagian, jadi belum bisa diagendakan lagi. Karena ini kan sudah mau dekat dengan reses, paling sesudah reses," ucap Sufmi, Senin (20/4/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com