Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Penyandang Disabilitas Masuk Agenda Prolegnas

Kompas.com - 11/04/2015, 07:00 WIB
TABANAN, KOMPAS.com - Keberadaan para penyandang disabilitas seringkali terabaikan dalam pergerakan dinamika kehidupan sehari-hari. Padahal, mereka juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama dengan lainnya.

Meninjau hal tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pemerintah sedang mempersiapkan undang-undang khusus disabilitas yang diprakarsai oleh Komisi VIII DPR RI. Menurut dia, inklusivitas dalam pembangunan pengarusutamaan gender secara eksplisit harus lebih terang, seperti gender mainstreaming dengan Instruksi Presiden (Inpres).

"Hal ini menjadi penting agar setiap dinas atau sektor dalam melakukan perencanaan pembangunan agar mempertimbangkan keberadaan para penyandang disabilitas,” ujarnya pada kunjungan kerja ke Panti Sosial Bina Netra Mahatmiya di Tabanan, Bali, Jumat (10//4/2014) 2015.

Tak hanya itu. Kementerian Sosial juga tengah berkoordinasi dengan beberapa lembaga dalam membahas pentingnya para penyandang disabilitas memiliki kartu khusus penyandang disabilitas. Kartu tersebut akan mempermudah mereka dalam hak asasi dasar yang selama ini belum didapatkan.

Dengan demikian penerima manfaat dari proses pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat secara merata dan setara tanpa terkecuali. Kemensos menargetkan sekitar 1,78 juta kartu kesejahteraan sosial. Namun, saat ini baru ada sekitar 530.000 kartu.

Ke depannya Kemensos menargetkan adanya RUU Prolegnas sebagai pembaruan dari UU No 4 Tahun 1997. RUU tersebut diharapkan diubah lebih ke arah substantif pengarusutamaan dalam pembangunan nasional sehingga dapat dirasakan juga oleh penyandang disabilitas secara merata.

(ANNISA GILANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com