"Nanti keterangan lebih lengkap akan disampaikan melalui konferensi pers Jumat pagi," ujar Priharsa melalui pesan singkat.
Pada Kamis (10/4/2015) malam, penyidik KPK bergerak untuk menjaring beberapa orang dalam operasi tersebut. Namun, Priharsa enggan menjelaskan lebih detil perihal siapa saja yang ditangkap KPK. (Baca: Eva Sundari: KPK Tangkap Anggota DPRD Maluku dari PDI-P)
"Sementara ini, yg baru bisa disampaikan adalah benar pada Kamis, KPK telah melakukan penangkapan terhadap beberapa orang di Bali," kata Priharsa.
Menurut sumber Kompas.com, OTT dilakukan di sebuah hotel di Sanur, Bali. Disebutkan, OTT tersebut diduga menangkap seorang anggota Dewan, ada juga seorang perwakilan dari PN Jakarta Selatan. Dalam OTT tersebut, diduga anggota Dewan itu berusaha menyuap anggota PN Jaksel sebesar 40.000 dollar AS. Menurut rencana, pagi ini para tersangka akan dibawa ke Jakarta.
Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan Eva Sundari mengungkapkan, kader PDI-P yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan anggota DPRD Maluku. Kader PDI-P itu bernama Edwin Huwae. Namun, Edwin membantah pernyataan Eva. (Baca: Edwin Huwae Bantah Pernyataan Eva Sundari yang Sebut Dirinya Ditangkap KPK)
"Saya masih mencari ibu Eva agar segera dilakukan klarifikasi. Ini pencemaran nama baik. Tidak benar bahwa saya ditangkap KPK, buktinya saya bisa menghubungi anda," kata Edwin, yang juga ketua DPD PDI-P Provinsi Maluku, ketika menghubungi Kompas.com di Ambon, Jumat pagi.
Menurut Edwin, Eva seharusnya mencari tahu kebenaran informasi itu sebelum disampaikan ke publik. Kehadiran Edwin di Bali guna mengikuti Kongres PDI-P.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.